5 Panduan Memilih Tabungan Pendidikan

Tabungan Pendidikan adalah salah satu jenis produk tabungan berjangka dimana Anda akan menyisihkan uang ke dalam produk tabungan di bank.

oleh Safir Senduk diperbarui 21 Jul 2017, 18:48 WIB
Safir Senduk - Tabungan Pendidikan. (Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Masih suasana tahun ajaran baru.

Sekarang, terasa bahwa pendidikan itu memang mahal. Tapi sebenarnya, harga sekolah itu cukup relatif. Artinya tergantung dari sudut mana Anda memandangnya. Kalau Anda beruntung bisa memilih sekolah yang memiliki kualitas bagus, maka sebetulnya jumlah dana pendidikan yang Anda bayarkan untuk sekolah itu sepadan dengan hasilnya.

Nah, bicara dana pendidikan, ada banyak produk yang bisa jadi pilihan. Tapi kali ini, kita tidak akan bicara produk apa yang sebaiknya Anda pilih dalam mempersiapkan dana pendidikan tersebut, tapi kita akan bahas tentang salah satu produk yang paling populer dalam mempersiapkan dana pendidikan.

Namanya: Tabungan pendidikan.

Simpelnya, tabungan pendidikan adalah salah satu jenis produk tabungan berjangka dimana Anda akan menyisihkan uang ke dalam produk tabungan di bank - baik secara rutin maupun lump sum alias sekali saja - untuk mencapai jumlah target dana tertentu.

Jumlah target dana tertentu ini biasanya disesuaikan dengan perkiraan biaya pendidikan ketika anak Anda masuk SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.

Misalnya nih, diperkirakan untuk masuk perguruan tinggi ketika anak Anda masuk kuliah sekitar 10 tahun lagi yang sudah memperhitungkan faktor inflasi segala macam, misalnya mencapai Rp 500 juta.

Nah, ini berarti setiap bulan selama 10 tahun alias 120 bulan, dengan perkiraan bahwa Anda akan mendapatkan bunga yang diasumsikan sebesar sekian persen per tahun, Anda harus menyisihkan sejumlah angka tertentu tiap bulan agar target dana sebesar Rp 500 juta itu bisa tercapai.

Selama 10 tahun itu, uang yang Anda tabungkan tidak boleh diambil sampai jatuh tempo pada akhir tahun ke 10. Dan kalau di tengah-tengah waktu yang 10 tahun itu Anda mengalami kematian, maka ada asuransi jiwa. Ini karena bank biasanya bekerjasama dengan perusahaan asuransi jiwa untuk mengasuransikan diri Anda dalam masa 10 tahun itu.

Di kalangan perencana keuangan sendiri, produk tabungan pendidikan -dari segi hasil investasi yang didapat- mungkin masih kalah besar dibanding produk seperti reksa dana.

Tapi harus diakui, produk ini sangat populer, salah satunya karena produk ini adalah produk bank. Seperti yang kita tahu, sejak kecil di sekolah kita selalu diajarkan dengan kata-kata ‘Budi menabung di Bank’.

Akibatnya, kata-kata bank masuk ke alam bawah sadar kita, dan pelan-pelan menumbuhkan trust kita kepada bank. Jadi produk apapun yang diterbitkan oleh bank dianggap aman dan risikonya kecil. Itulah yang membuat produk tabungan pendidikan dari bank sangat laku.

Nah, bagi beberapa orangtua yang mungkin tidak terlalu mengejar potensi hasil investasi yang besar tapi lebih mengutamakan faktor keamanan, karena produk tabungan pendidikan adalah produk bank sehingga otomatis produk ini masuk dalam program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan, maka produk seperti ini cocok untuk mereka.

Karena itu, kalau memang Anda memutuskan untuk mengambil produk tabungan pendidikan, terlepas dari berapapun usia anak Anda saat ini dan berapapun hasil investasi yang diberikan, maka berikut ini adalah 5 hal yang harus diperhatikan dalam memilih tabungan pendidikan:

1. Kepastian suku bunga

Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berencana dimana uang Anda dikunci, dan tidak boleh diambil dalam jangka waktu tertentu seperti layaknya deposito. Paling tidak, kalau anak Anda masih kecil, Anda harus menabung untuk mencapai lima target, yaitu TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi dimana Anda bersedia uang Anda dikunci sampai tiba waktunya masuk ke tiap jenjang pendidikan tersebut.

Dengan kesediaan Anda mengunci uang tersebut, maka bank bersedia memberikan suku bunga yang lebih tinggi daripada suku bunga pada tabungan biasa.

Cuma, antara satu bank dengan bank yang lain berbeda dalam memberikan kepastian suku bunga. Ada bank yang berani memberikan suku bunga tinggi tersebut secara tetap (fixed) hanya untuk 2-3 tahun pertama, dan untuk selanjutnya bunga itu akan turun naik terserah banknya (floating).

Sebaliknya, ada juga bank yang berani memberi kepastian suku bunga tinggi secara tetap dari awal sampai akhir jangka waktu tabungan itu selesai. Jadi, apa yang harus Anda lakukan adalah dengan melihat seberapa lama bank bisa memberikan kepastian suku bunga tersebut.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Asuransi

2. Siapa yang menanggung premi asuransi

Ingat tadi saya katakan bahwa tabungan pendidikan Anda dilindungi oleh asuransi? Pada beberapa produk tabungan pendidikan, asuransi ini diberikan gratis. Anda tidak usah keluar uang lagi untuk mendapatkannya.

Sebaliknya, pada beberapa tabungan pendidikan yang lain, Anda harus bayar untuk mendapatkan fasilitas asuransi ini. Jadi dari setoran Anda tiap bulan, akan dipotong sekian ribu atau puluhan ribu rupiah untuk asuransi, barulah sisanya akan diperhitungkan untuk mendapatkan bunga tabungan.

Tapi sebenarnya kalau diperhatikan, pada bank yang memberikan asuransi ini secara gratis, mereka tidak akan memberikan bunga tabungan yang terlalu tinggi pada Anda. Jadi ujung-ujungnya sebenarnya Anda juga yang membayar asuransi ini.

3. Pertanggungan asuransi

Ketika terjadi kematian pada Anda sebagai orangtua yang secara rutin menyetorkan uang ke tabungan, maka biasanya ada perbedaan asuransi yang bisa Anda dapatkan, yaitu

(a) Tabungan pendidikan tetap berjalan tanpa perlu meneruskan setoran dana rutinnya karena perusahaan asuransi yang akan menggantikan setoran tersebut secara rutin sampai jatuh tempo, dan dananya tetap hanya bisa diambil sesuai jadwal, atau

(b) Ahli waris Anda langsung mendapatkan dana pendidikan tersebut dari perusahaan asuransi tanpa perlu menunggu jatuh tempo, dan program tabungan pendidikan untuk Anda ditutup dan dianggap selesai oleh bank. Pilih yang mana yang Anda lebih nyaman.

4. Penarikan dana

Namanya memang tabungan pendidikan, tapi karena tabungan ini termasuk ke dalam golongan tabungan berencana yang uangnya tidak boleh diambil sebelum jatuh tempo, maka Anda tidak boleh mengambilnya sebelum jatuh tempo, apapun yang terjadi.

Tapi faktanya di beberapa bank, mereka membolehkan tabungan itu dicairkan sebelum jatuh tempo, asal Anda bersedia membayar semacam denda penalti dari uang yang Anda ambil. Kebijakan penalti dari bank ini bisa beda-beda, pastikan Anda memilih mana yang paling sesuai untuk Anda.

5. Jumlah setoran

Tabungan pendidikan dapat dimulai dengan setoran Rp 100 ribu per bulan. Faktanya, tidak setiap bank membolehkan setoran minimal Rp 100 ribu per bulan untuk tabungan pendidikan mereka. Ada yang mengharuskan minimal Rp 500 ribu per bulan, ada yang Rp 1 juta per bulan.

Pastikan Anda memilih bank yang persyaratan setoran minimalnya memang Anda sanggupi dan tidak memberatkan Anda. Jangan sampai penghasilan Anda Rp 5 juta per bulan, kemudian biaya hidup Anda dan keluarga Rp 4 juta, tapi Anda memilih tabungan pendidikan yang persyaratan setorannya Rp 2 juta per bulan.

Nah, mudah-mudahan dengan mengetahui 5 hal tadi bisa membantu Anda menentukan tabungan pendidikan bank mana yang akan Anda ambil.

Ingat, tabungan pendidikan mungkin tidak selalu jadi alternatif terbaik dalam mempersiapkan dana pendidikan, tapi banyak orang memilih produk ini karena produk ini dikeluarkan oleh bank, lembaga keuangan yang sudah akrab dalam benak mereka sejak mereka kecil.

Jadi, buat Anda yang memutuskan untuk mengambil produk ini, selamat memilih bank dengan spesifikasi tabungan pendidikan yang paling tepat untuk Anda.

 

Safir Senduk & Rekan

Telepon: (021) 2783-0610
HP: 0818-770-500 (Dala Rizfie-Manajer)
Twitter/Instagram: @SafirSenduk

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya