Beli Rumah Saat Masih Single? Ini yang Harus Dipertimbangkan

Membeli rumah tidak harus tunggu sampai menikah. Apalagi harga rumah akan semakin naik sehingga jika terus menunda semakin tak terjangkau.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 22 Jul 2017, 19:12 WIB
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Membeli rumah tidak harus tunggu sampai menikah. Apalagi harga rumah akan semakin naik sehingga jika semakin menunda semakin tidak terjangkau.

Namun bukan berarti jika Anda merasa mampu, Anda langsung membeli tanpa mempertimbangkan hal-hal krusial. Karena membeli rumah berkaitan dengan pembelian besar dan menjadi kewajiban bertahun-tahun kalau dibeli secara mencicil.

Berikut hal-hal yang harus dipertimbangkan seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Hitung secara cermat

Sebagai orang yang belum menikah, coba hitung pengeluaran Anda selama ini. Pengeluaran bulanan untuk membeli rumah mungkin lebih besar dari mengontrak/kos.

Sebab Anda harus membayar pajak, asuransi properti, pemeliharaan, sampai biaya rutin seperti air dan listrik. Belum lagi cicilan bulanan kalau membeli dengan cara kredit kepemilikan perumahan (KPR).

Namun kelebihan lain memiliki rumah sendiri adalah kepemilikan aset. Kalau Anda berencana menetap di suatu daerah atau kota selama lebih dari 10 tahun, membeli rumah sendiri adalah pilihan tepat. Tapi kalau pekerjaan Anda memiliki risiko mutasi yang besar, pertimbangkan masak-masak sebelum membeli rumah.

2. Cek kondisi finansial

Jika bersatus single, semua biaya yang timbul dari pembelian rumah menjadi tanggungan sendiri. Saat membeli rumah, jangan hanya berpatokan pada harga rumah. Ada biaya lain yang harus dibayar seperti biaya akta jual beli, balik nama, BPHTB, PNBP, dan lain sebagainya. Karenanya pastikan kalau finansial benar-benar siap.

Cara pertamanya adalah menghitung jumlah cicilan. Jumlah cicilan tidak boleh melebihi 30 persen penghasilan. Selain itu Anda tetap harus memiliki tabungan darurat, tabungan pensiun, dan alokasi untuk asuransi kesehatan.

Simak video menarik di bawah ini:


Prospek pekerjaan



3. Prospek pekerjaan

Kalau Anda masih berstatus sebagai karyawan kontrak dan ingin mengajukan KPR, kemungkinan besar permohonan Anda sulit diterima. Bank akan menilai pekerjaan Anda tidak stabil sehingga berisiko gagal bayar, meskipun penghasilan sebagai karyawan kontrak cukup besar.

Membeli rumah secara KPR berarti Anda harus yakin memiliki pemasukan rutin setiap bulan sampai cicilan selesai. Nah, bagaimana dengan karier Anda saat ini?

 


rumah yang tepat



4. Pilih rumah yang tepat

Dalam membeli properti apapun, lokasi menjadi hal yang sangat penting. Lokasi bisa turut mempengaruhi harga properti ke depannya. Begitu juga dengan pengeluaran sehari-hari untuk transportasi akan sangat dipengaruhi oleh jauh atau tidaknya pada akses publik.

Selain soal lokasi, belilah sesuai kemampuan. Misalnya tidak perlu memaksakan diri membeli rumah seharga Rp600 juta dengan cara mengambil tenor panjang (misalnya 25 tahun). Padahal sebenarnya Anda bisa membeli rumah seharga Rp400 juta dengan tenor 15 tahun. Semakin cepat lunas akan semakin baik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya