Marak Narkoba di Garut, Ribuan Santri Desak Kapolsek Dicopot

Mereka berorasi memprotes sikap polisi yang terkesan membiarkan maraknya peredaran narkoba yang menewaskan 4 warga.

oleh INDOSIAR diperbarui 22 Jul 2017, 03:19 WIB
Mereka berorasi memprotes sikap yang terkesan membiarkan dari polisi atas maraknya peredaran narkoba yang tewaskan warganya.

Liputan6.com, Garut - Ribuan santri dari sejumlah pesantren dan anggota ormas serta elemen masyarakat di Garut, Jawa Barat Jumat 21 Juli siang bergerak menuju alun-alun Limbangan, Garut, untuk menggelar unjuk rasa.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Sabtu (22/7/2017) mereka kemudian berjalan menuju ke Kantor polsek setempat. Banyaknya peserta aksi yang berjalan kaki dan nyaris menghabiskan hampir separuh badan jalan dan membuat arus kendaraan ke luar kota jadi macet.

Setiba di depan Polsek Limbangan, Garut mereka berorasi memprotes sikap yang terkesan membiarkan dari polisi atas maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan jenis dextro dan tramadol yang telah menyebabkan tewasnya empat warga.

Mereka minta kapolri memeriksa dan mencopot Kompol Asep Suherly sebagai Kapolsek Limbangan, Garut. Setelah mengaku puas telah menyampaikan tuntutannya, para pengunjuk rasa selanjutnya membubarkan diri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya