Mengubah Lukisan Anak ke Digital via Fuji Xerox DocuCentre S2420

Dengan Fuji Xerox DocuCentre S2420, karya anak-anak dapat disimpan dengan mengubahnya menjadi dokumen digital melalui fungsi scan.

oleh Iskandar diperbarui 22 Jul 2017, 17:43 WIB
Kunjungan Astragraphia ke TK Perguruan Cikini, Jakarta. Dok: Astragraphia

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Anak Nasional 2017, Astragraphia berkunjung ke TK Perguruan Cikini, Jakarta untuk menyerahkan printer Fuji Xerox DocuCentre S2420.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan warisan budaya Indonesia dengan kegiatan pembacaan cerita rakyat “Malin Kundang” yang dikemas dalam bentuk pertunjukkan panggung boneka.

Fuji Xerox DocuCentre S2420 hadir dalam desain ringkas, namun diklaim dapat diandalkan. Memiliki kemampuan copy, print, dan juga color scan dengan langkah-langkah yang mudah, menjadikan mesin ini tepat untuk digunakan sehari-hari bagi industri kecil dan rumahan, termasuk TK Perguruan Cikini.

“Ibarat kertas putih, anak-anak adalah sosok yang polos dan mudah menyerap apa yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya. Mereka mudah meniru apa yang mereka lihat, dengar, dan juga baca," ujar Hari Mulyoraharjo, Chief of Corporate Communications & OS Astragraphia melalui keterangannya.

Sebagai orangtua, Hari mengimbau, pentingnya untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak sejak dini dan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan budaya.

Penyerahan mesin ini mendapat sambutan hangat dari TK Perguruan Cikini. Pasalnya, selama ini karya anak-anak berupa lukisan dan prakarya lain seringkali terbuang begitu saja karena ruang penyimpanan yang terbatas.

Kini, menggunakan Fuji Xerox DocuCentre S2420, pengajar TK Perguruan Cikini dapat menyimpan dokumentasi karya anak-anak dengan mengubahnya menjadi dokumen digital melalui fungsi scan.

Foto dok. Liputan6.com

Nantinya, dokumentasi ini dapat diberikan kepada orangtua dan digunakan sebagai salah satu cara untuk melihat perkembangan anaknya di sekolah, sekaligus menjadi kenangan manis saat si kecil beranjak dewasa.

Membiasakan diri untuk membacakan dongeng, cerita rakyat, dan legenda kepada anak tidak hanya bermanfaat untuk pelestarian budaya bangsa. Namun, juga berdampak pada hubungan kedekatan dengan anak, minat anak untuk membaca, kemampuan anak untuk berbicara dan bercerita serta mengasah kreativitas.

(Isk/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya