Kentang Dieng Hangatkan Pagi di Desa Tertinggi

Pada awal Agustus biasanya muncul embun es di Dieng.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Jul 2017, 06:01 WIB
Kentang Dieng goreng sajian favorit di pagi hari (Liputan6.com / Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Wonosobo - Gelaran akbar Dieng Culture Festival (DCF) VIII yang akan dipusatkan di Komplek Candi Arjuna berlangsung antara 4-6 Agustus 2017. Penginapan-penginapan di Dataran Tinggi Dieng hampir penuh di pesan.

Ini termasuk penginapan di desa yang dikenal tertinggi di Jawa, Desa Sembungan, Kecamatan Kajajar, Kabupaten Wonosobo. Desa ini hanya berjarak 5 kilometer sebelah atas Komplek Candi Arjuna Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.

Di Desa Sembungan, dari 30 penginapan yang dikelola oleh paguyuban, 60 persennya telah habis dipesan pengunjung DCF 2017.

"Biasanya sepekan sebelum Dieng Culture Festival sudah habis dipesan. Kalau sekarang tinggal 40 persenan," ujar Pengurus Paguyuban Pengelola Homestay Desa Sembungan, Bukhori kepada Liputan6.com, Sabtu 22 Juli 2017.

Dengan ketinggian 2300 mdpl, sensasi suhu dingin mendekati beku menjadi pengalaman nan seru bagi wisatawan. Itu sebab, penginapan di Desa Sembungan termasuk salah satu favorit kunjungan.

"Suhu antara Juli-Agustus sekitar 5 derajat celcius. Ada kemungkinan sekitar Agustus muncul bun upas," ujarnya. Bun upas adalah istilah warga Dieng untuk menyebut fenomena embun es yang biasanya terjadi sekitar bulan Agustus, pada puncak kemarau.

Di pagi hari, kata Bukhori, homestay di Sembungan menyajikan hidangan khas, yaitu, kentang dieng, kentang terbaik di Indonesia. Ada berbagai rupa cara saji, digoreng, dibakar dan direbus. Namun, kentang goreng Dieng menjadi menu yang paling umum disajikan bersama dengan kopi atau carica.

Wisatawan juga masih dimanjakan dengan mandi air hangat di pagi dan sore hari. Seluruh layanan itu hanya dibanderol Rp200 ribu-Rp250 ribu per kamar pada hari-hari biasa. Namun, pada puncak DCF, tarif penginapan dinaikkan menjadi Rp500 ribu per malam.

"Nanti saat peak season DCF harga rata-rata penginapan dengan pelayanan standar Rp250 ribu sampai Rp300 ribu," jelasnya.

Bukhori menambahkan, selain menikmati penginapan di desa tertinggi di Jawa, pada pagi hari pengunjung Dieng juga bisa menyaksikan pemandangan amat menakjubkan terbitnya matahari di Bukit Sikunir. 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya