MUI Sambut Baik Jokowi akan Perkuat Madrasah

Penguatan madrasah diniyah merupakan bentuk kepedulian dan antisipasi dini untuk mempersiapkan generasi emas yang kuat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2017, 02:17 WIB
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No 51, Menteng, Jakarta Pusat. (bimasislam.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat karakter bangsa dengan menyiapkan generasi muda, terutama siswa madrasah diniyah.

"MUI menyambut gembira dan mengapresiasi yang setulus-tulusnya atas niat yang luhur Presiden Joko Widodo untuk memperkuat pendidikan diniyah dan pendidikan keagamaan di pesantren-pesantren dengan membangun karakter anak-anak bangsa," kata Zainut di Jakarta, Sabtu 22 Juli 2017 seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, penguatan madrasah diniyah merupakan bentuk kepedulian dan antisipasi dini untuk mempersiapkan generasi emas yang kuat, tangguh dan berakhlak mulia. Dengan begitu, generasi mendatang bisa bersaing di dunia global tanpa kehilangan jati dirinya. MUI menyadari pengaruh era digital semakin sulit dihindari.

"Di satu sisi era digital banyak melahirkan manfaat, tapi di sisi lain juga banyak melahirkan mudarat. Di antara mudarat itu misalnya, mengubah ciri kehidupan masyarakat gotong royong menjadi individual, timbulnya sifat pragmatisme, ingin serba mudah dan gampang," kata dia.

Selain itu, kata dia, perkembangan teknologi juga menyebabkan lenyapnya identitas kultural nasional serta lokal, hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme. Sementara hal paling mengkhawatirkan pihak yang cepat terserang budaya digital itu adalah generasi muda.

"Untuk itu, MUI berharap semoga apa yang menjadi harapan Bapak Presiden tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh kementerian terkait sehingga gagasan yang sangat mulia tersebut tidak menguap sia-sia," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pentingnya pendidikan karakter di era digital seperti sekarang ini. Pendidikan karakter seperti yang dilakukan di pesantren dapat menjadi filter dari pergaulan negatif.

"Pendidikan karakter, pendidikan dunia, keagamaan di pesantren-pesantren harus diperkuat untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan seperti ini. Perubahan seperti ini bisa menjadikan kita baik dan tidak baik," kata Jokowi pada sambutan penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat, 21 Juli 2017.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya