Liputan6.com, Los Angeles - Vokalis Linkin Park, Chester Bennington ditemukan tewas di kediamannya, 20 Juli 2017. Dikabarkan mengalami depresi, Chester Bennington pun memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Namun sebuah teori baru beredar, kematian Chester Bennington bukan bunuh diri, melainkan disebut-sebut dibunuh oleh seseorang, seperti diwartakan Digital Music, Minggu (23/7/2017). Isu tersebut menyeruak karena adanya beberapa fakta yang ditemukan.
Baca Juga
Advertisement
Keluarga Chester Bennington dilaporkan tak percaya sang artis menyerah dengan hidupnya. Selama ini, Chester Bennington berhasil berdamai dengan dirinya sendiri saat melawan semua penyakit mental hingga ketergantungan obat-obatan terlarang.
Seorang polisi Los Angeles, Amerika Serikat, yang tak mau disebutkan namanya, sempat berpikir hal tersebut saat masuk ke tempat kejadian perkara (TKP). Pembunuhan Chester Bennington dilakukan, dan orang tersebut menutupi aksinya dengan memberikan dalih sang artis bunuh diri.
"Ada pembunuhan yang terjadi dengan meyakinkan orang sekitarnya bahwa korban melakukan bunuh diri. Kami hanya perlu mengungkap dalang di balik semua ini. Kami sudah menemukan beberapa kasus," ungkap polisi setempat.
Selama ini, Chester Bennington dikenal sebagai aktivis yang memerangi pornografi pada anak dan pedofilia. Ada dugaan, Chester Bennington dibunuh oleh orang-orang yang mendukung tindakan asusila terhadap anak.
Bahkan, kematian Chester Bennington dikaitkan dengan Chris Cornell. Keduanya sama-sama ditemukan gantung diri di kamar mandi kediamannya. Hingga kini, kebenarannya belum terungkap.