Liputan6.com, Jakarta Menurut sebuah penelitian, migrain yang dialami wanita saat haid bisa meningkat 25 sampai 50 persen dari biasanya. Peneliti juga mengatakan risiko migrain paling tinggi saat hari pertama haid sampai dua hari ke depan.
Dr. Rashmi Halker, asisten profesor neurologi dari Mayo Clinic Arizona, yang juga anggota dari American Headache Society, mengatakan migrain saat haid terjadi karena perubahan hormon. Namun, kondisi ini dapat dicegah dan diobati jauh sebelum haid datang.
Advertisement
Dilansir dari laman Huffington Post, Senin (24/7/2017) tiap wanita harus mencatat pola migrainnya terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa sering dan besar intensitas migrain yang terjadi. Jika migrain selalu timbul menjelang dan selama haid, Anda perlu secara langsung berkonsultasi dengan dokter pribadi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Jika seorang wanita memiliki siklus reguler yang sangat mudah diprediksi kita bisa melakukan pencegahan di sekitar masa rentan itu. Tapi, jika siklusnya tidak teratur, maka akan diberikan pengobatan oral," kata Halker.
Sangat disarankan untuk mengambil waktu istirahat penuh di hari pertama, ditambah dengan konsumsi air putih cukup. Sementara itu, agar migrain tidak terjadi tiap kali haid datang, ahli menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat yaitu mengurangi minuman manis atau bersoda, perbanyak makan sayur dan buah, serta olahraga rutin.
"Jaga pola tidur Anda sebisa mungkin, dan cobalah untuk menghindari stres atau belajar untuk mengatasinya," ujar Halker.
Saksikan tayangan menarik di bawah ini: