Liputan6.com, Manado - Robert Mahaling dan Yohanes Dalorang, dua dari enam nelayan Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), yang hilang sejak Rabu, 19 Juli 2017, belum juga ditemukan. Tim Basarnas Manado, Sulut, masih terus menggelar operasi pencarian korban ke sejumlah wilayah, termasuk hingga perbatasan Filipina.
"Ini masih dalam pencarian," ucap Komandan Regu Tim Basarnas Manado, Steven Lumowa, Minggu, 23 Juli 2017.
Namun, pencarian nelayan Bitung yang hilang masih terkendala kondisi cuaca buruk. Tiupan angin selatan yang cukup kencang memicu gelombang pasang. "Makanya kami juga berhati-hati," ujar Steven.
Sejauh ini, ada empat wilayah yang disasar tim. Keempat daerah itu terdiri dari perairan Batuputih, perairan Batukapal, Pulau Bangka, dan Pulau Lihaga.
"Pencarian ditujukan ke utara karena mengikuti arah angin," dia menerangkan.
Baca Juga
Advertisement
Steven membeberkan rencana pencarian ke depan. Dia mengatakan, pihaknya akan melanjutkan upaya itu ke perairan Kabupaten Sitaro. "Tepatnya di sekitar Pulau Tagulandang dan Biaro. Ini mengikuti fakta bahwa ada dua korban yang ditemukan di sana," katanya.
Sementara, Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bitung, Franky Ladi, menerangkan soal keberadaan nelayan yang selamat. Dua nelayan itu, Ferdinand Kalamaheng, warga Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, dan Hengly Boas, warga Kelurahan Nusu, Kecamatan Lembeh Utara, telah kembali ke rumah mereka.
"Sudah dijemput kemarin (Sabtu) dan hari itu juga sudah diantar ke rumah mereka. Kondisi mereka dalam keadaan baik-baik saja," tutur Franky.
Sebelumnya, cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang membuat sejumlah nelayan di Bitung, mengalami musibah saat melaut. Selain Yohanes, Robert, Ferdinand, dan Hengly, ada tiga orang lain yang jadi korban.
Mereka adalah Johanes Sahempa, Pitheon Papona, dan Yoddy Mingkid. Nama terakhir bahkan bernasib nahas. Nelayan Bitung itu ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terseret gelombang laut.
Saksikan video menarik di bawah ini: