Liputan6.com, Kabul - Sebanyak 24 orang tewas dan 40 lainnya menderita luka-luka setelah sebuah ledakan bom bunuh diri menghantam sebuah bus yang berisi staf kementerian. Kejadian tersebut terjadi di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Bus tersebut, dari keterangan pejabat intelijen Afghanistan, diisi oleh puluhan orang staf Kementerian Pertambangan dan Perminyakan.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Tempat lokasi penyerangan tersebut sangat dekat dengan rumah Deputi Kepala Eksekutif Pemerintahan Afghanistan, Mohammad Mohaqi.
Menurut penjelasan Juru Bicara Kepolisian Daerah Kabul, Basir Mujahed, bus tersebut hancur total. Tiga mobil dan beberapa toko di sekitarnya juga bernasib sama.
"Ada pula anak-anak yang jadi korban luka," sebut Mujahed seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (24/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pelaksana Tugas Jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish, mengatakan, kemungkinan korban jiwa bertambah.
Seorang saksi mata di tempat kejadian, Baqi Mohammadi tidak bisa menggambarkan situasi di tempat kejadian. Pasalnya, lokasi ledakan begitu porak-poranda.
"Ini merupakan ledakan yang sangat besar dan toko milik saya hancur lebur," ucap Mohammadi.
Insiden tersebut diklaim oleh kelompok Taliban. Ekstremis tersebut menargetkan serangan di wilayah Afghanistan dan Pakistan.
Bagi Mohammadi, ia sama sekali tak habis pikir kenapa Taliban tega melakukan serangan ke Afghanistan terus-menerus.
"Taliban sudah menyerang orang tak berdosa. Siapa yang ambil keuntungan dari membunuh manusia tidak bersalah," papar Mohammadi.