Liputan6.com, Jakarta - Gudang beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU) di Bekasi, Jawa Barat digerebek Satgas Pangan karena diduga memanipulasi harga. Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan sempat menyebut negara dirugikan ratusan triliun akibat ulah PT IBU.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, kerugian negara ratusan triliun yang disebutkan Kapolri itu diduga sejak PT Tiga Pilar Sejahtera (PT TPS) perusahaan induk dari PT IBU beroperasi.
Advertisement
PT TPS, sambung Setyo, diduga mengakuisisi dan mengambil alih perusahaan penggiling gabah kecil di beberapa daerah Jawa Barat.
"Itu kalau dihitung dari sejak adanya PT TPS. PT TPS itu mengakuisisi, mengambilalih penggilingan-penggilingan yang kecil-kecil di daerah Bekasi, Kerawang, kemudian Sragen dari 2010. Jadi kalau dari 2010 dihitung dari situ ya memang lumayan besar (kerugian negara)," kata Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Tidak hanya mengambil keuntungan yang besar, Setyo menduga PT TPS juga membohongi publik tentang nilai gizi yang dicantumkan dalam kemasan.
Berdasarkan hasil laboratorium beras, produksi PT IBU merk Ayam Jago mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen, sementara hasilnya hanya 7,72 persen. Lalu kadar karbohidrat tercantum 25 persen sementara hasilnya lebih besar yakni 81,47 persen. Selanjutnya kadar lemak tercantum 6 persen, tapi nilainya lebih kecil hanya 0,38 persen.
Selanjutnya untuk beras merk Maknyuss dalam kemasannya juga mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen padahal nilainya lebih kecil, yakni 7,72 persen. Kadar karbohidrat sebesar 27 persen padahal nilainya lebih besar yakni 81,47 persen. Untuk kadar lemak, tercantum 0 persen padahal lebih besar yaitu 0,44 persen.
Saksikan video menarik berikut ini: