Penyanyi Despacito Protes Lagunya Dipakai Kampanye Presiden Maduro

Lagu despacito yang berisi rayuan romantis itu diubah menjadi kampanye soal amandemen konstitusi persatuan dan perdamaian di Venezuela.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Jul 2017, 17:12 WIB

Liputan6.com, Venezuela - Kepopuleran lagu despacito membuat Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggunakan remix lagu ini menjadi jingle kampanye. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa (25/7/2017). 

Lagu despacito dari duo asal Puertorico yang berisi rayuan romantis itu diubah menjadi kampanye soal amandemen konstitusi persatuan dan perdamaian di Venezuela.

Langkah ini langsung ditentang penyanyinya yang diwakili Fonsi sang produser. Lewat ciutan di media sosial Twitter, keduanya menolak lagu Despacito dijadikan propaganda Maduro dan bersikeras melakukan voting mengenai amandemen Venezuela. Karena dikhawatirkan para penentangnya bakal dijadikan sarana membungkam suara-suara kritis. 

Di Arizona, Amerika Serikat, badai mendadak di musim panas mengakibatkan banjir bandang di sebuah sungai yang biasanya berarus tenang. Sebanyak 17 orang terjebak banjir saat tengah berjalan kaki menyusuri sebuah tebing di pinggiran Kota Tuscon, Arizona.

Namun, satu persatu korban akhirnya berhasil dievakuasi ke lokasi aman. Dua orang terakhir dievakuasi hari Senin kemarin dari sekitar Tanque Verde Falls setelah menghabiskan malam di pinggir tebing menunggu pertolongan. 

Sementara itu di China, belasan gajah terekam kamera amatir sedang mencuri pisang dari pepohonan milik warga di Manlaojie. Sebuah desa di Provinsi Yunan. Enam ekor dari kawanan gajah ini tak cuma mencuri pisang tapi juga mencuri jagung yang telah siap panen.

Meski memaklumi aksi kawanan gajah yang lapar ini, warga mulai khawatir keselamatan mereka. Menanggapi kecemasan warga, otoritas setempat memasang sejumlah kamera pemantau untuk melacak kawanan gajah ini agar bisa mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dapat tepat waktu. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya