Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PPP Arsul Sani optimistis Gatot Nurmantyo akan menarik perhatian masyarakat ke Pilpres 2019. Saat ini, kata dia, masyarakat masih terfokus pada Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto sebagai Capres 2019.
"Disebutnya nama Pak Gatot Nurmantyo sebagai capres ataupun cawapres mendatang itu hal yang bagus. Ini dengan sendirinya akan memperluas atensi masyarakat," ucap Arsul di Jakarta, Selasa 25 Juli 2017.
Advertisement
Namun, dia mengatakan PPP belum tentu mencalonkan Gatot menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019. Dia masih membuka usulan dari kadernya tengtang kemungkinan itu.
"PPP terbuka saja kalau ada yang mengusulkan Pak Gatot untuk dipertimbangkan sebagai cawapres usulan PPP," ujar Arsul.
Sebelumnya, PPP menyatakan akan mendukung Jokowi sebagai capres pada pesta demokrasi 2019. Ini tertuang dalam salah satu keputusan Mukernas II PPP.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy menjelaskan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden mendatang didasarkan pada kinerja pemerintahannya yang baik. Selain itu, program-program pembangunan Jokowi dianggap mampu menyejahterakan rakyat.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto membeberkan kemungkinan partainya mengalihkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Ia menyebut salah satu opsi yaitu menginginkan agar PAN berkoalisi dengan Gerindra.
"Sekarang yang saya rasakan, ke Pak Jokowi masih ada kemungkinan, tapi tidak besar juga (dukungannya). Artinya, kita bisa berkoalisi dengan Gerindra sangat mungkin atau PAN memunculkan poros baru," ucap Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Dia mengatakan pihaknya sudah memunculkan calon presiden alternatif yang akan menjadi pesaing Jokowi, salah satunya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Tawaran alternatif misalkan di luar Pak Jokowi dan Pak Prabowo, alternatifnya itu sudah kami gadang-gadang Pak Gatot (Panglima TNI). Tapi ini kan belum diputuskan di internal partai," ucap Yandri.
Saksikan video berikut ini: