Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah meski terbatas pelemahannya pada perdagangan saham Rabu (26/7/2017).
Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun tipis 3,64 poin atau 0,06 persen ke level 5.809,89. Kemudian pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 2,2 poin atau 0,04 persen ke level 5.811,36. Indeks saham LQ45 melemah 0,16 persen ke level 974,86. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 92 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 36 saham tertekan dan 81 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.814,47 dan terendah 5.807,84.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.051 kali dengan volume perdagangan 245,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 178,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 12,28 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.325.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor tambang pimpin penguatan terbesar dengan naik 1 persen. Sedangkan sektor saham melemah antara lain sektor saham infrastruktur turun 0,40 persen, sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,16 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,20 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PADI naik 24,51 persen ke level harga Rp 635 per saham, saham IKBI melonjak 20,69 persen ke level Rp 35, dan saham KICI menanjak 15,62 persen ke level Rp 185 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ENRG melemah 25 persen ke level Rp 300 per saham, saham KOIN susut 10,62 persen ke level Rp 286 per saham, dan saham TRIM turun 4,76 persen ke level Rp 120 per saham.
Di bursa saham Asia, indeks saham bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,13 persen ke level 26.886, indeks saham Shanghai mendaki 0,56 persen ke level 20.066, dan indeks saham Shanghai menanjak 0,29 persen ke level 3.252.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,09 persen ke level 2.437, indeks saham Singapura turun 0,07 persen ke level 3.325, dan indeks saham Taiwan merosot 0,14 persen ke level 10.448.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, gerak IHSG akan bervariasi dan berpotensi merosot. Laju IHSG akan dipengaruhi sentimen antara lain investor menanti hasil pertemuan the Federal Reserve (The Fed) pada 25-26 Juli. Diperkirakan the Fed masih mempertahankan suku bunganya.
"Amerika Serikat mencoba untuk melemahkan mata uangnya. Bank sentral AS juga masih menanti kebijakan pemerintahan AS dan kondisi dari bank sentral Eropa. Hingga awal semester II suku bunga the Federal Reserve belum akan berubah. Kenaikan suku bunga the Federal Reserve diperkirakan akhir tahun," jelas Aditya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu pekan ini.
Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu kinerja emiten semester I 2017. Aditya menambahkan, investor asing dan domestik sama kuat bertransaksi di pasar saham. Investor domestik yang mengakumulasi beli saham dapat mengimbangi aksi jual investor asing. Hal ini pula menurut Aditya IHSG dapat bertahan di zona hijau.
"Akan tetapi investor agak menahan diri melihat sentimen dari luar seperti the Fed. Pasar kemungkinan melakukan aksi ambil untung," kata dia.
Dengan melihat kondisi itu, Aditya memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.775-5.840.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: