Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 206,9 triliun atau US$ 15,55 miliar (asumsi kurs Rp 13.300 per dolar Amerika Serikat) sepanjang Januari-Juni 2017. Paling banyak investasi asing berasal dari Singapura senilai US$ 3,66 miliar atau Rp 48,69 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis menyebut, dari total nilai investasi sebesar Rp 336,7 triliun, realisasi PMA senilai Rp 206,9 triliun selama semester I-2017. Jumlah capaian PMA itu naik 5,8 persen dibanding Rp 195,5 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sementara di kuartal II-2017, Indonesia meraup PMA senilai Rp 109,9 triliun dari total realisasi sebesar Rp 170,9 triliun. Realisasi PMA di kuartal II ini meningkat 10,6 persen dibanding capaian Rp 99,4 triliun pada kuartal II-2016.
"Dari sektornya, yang terbesar investasi PMA sepanjang 6 bulan pertama ini di sektor pertambangan; industri pertambangan; industri listrik, air, dan gas; serta industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi," kata Azhar saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Nilai investasi PMA di masing-masing sektor tersebut, dijelaskan Azhar, industri pertambangan senilai US$ 2,2 miliar; industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik senilai US$ 2 miliar; industri listrik, gas, dan air senilai US$ 1,7 miliar.
Adapula industri kimia, dasar, barang kimia, dan farmasi senilai US$ 1,3 miliar; realisasi PMA di industri makanan senilai US$ 1,2 miliar; dan industri lainnya dengan nilai US$ 7,3 miliar.
Berdasarkan lokasi, investor asing yang menanamkan modal tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Akan tetapi yang terbesar berada di Jawa Barat dengan nilai investasi PMA US$ 2,5 miliar, DKI Jakarta senilai US$ 2 miliar, Banten US$ 1,2 miliar, Jawa Tengah US$ 1 miliar, Jawa Timur US$ 700 juta, dan wilayah lainnya US$ 8,2 miliar.
Azhar menambahkan, realisasi investasi PMA senilai US$ 15,55 miliar dengan 17.510 proyek pada kurun waktu Januari-Juni 2017, terbesar berasal dari Singapura yang mencapai US$ 3,66 miliar dengan 4.359 proyek di posisi pertama.
Peringkat kedua ada Jepang dengan realisasi US$ 2,85 miliar dengan jumlah 2.254 proyek. Ketiga ditempati China yang merealisasikan investasi US$ 1,96 miliar sebanyak 1.243 proyek. Disusul Hong Kong pada urutan keempat dengan nilai investasi US$ 1,02 miliar sebanyak 812 proyek.
Urutan kelima dan keenam, ada Amerika Serikat dan Korea Selatan masing-masing senilai US$ 968,8 juta dan US$ 901,3 juta sebanyak 442 proyek dan 1.984 proyek. Peringkat ketujuh Malaysia dengan nilai investasi US$ 559 juta sebanyak 1.117 proyek.
Di urutan kedelapan ada Mauritius yang menanamkan modal di Indonesia senilai US$ 516,9 juta sebanyak 175 proyek. Pada peringkat kesembilan dan kesepuluh, masing-masing ditempati Belanda dan Inggris yang berinvestasi US$ 490,2 juta sebanyak 527 proyek serta US$ 448,8 juta sebanyak 405 proyek.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: