Liputan6.com, Jakarta Kesadaran akan kesehatan dan perawatan gigi di Indonesia tumbuh dengan pesat. Apalagi teknologi dan peralatan kedokteran gigi kini sudah cukup memadai bila dibandingkan era 80-an.
Disampaikan oleh drg Diono Susilo, Ketua Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC), perawatan gigi di Indonesia kini sudah lebih maju. Ia menambahkan, contohnya pada alat-alat yang tidak lagi membutuhkan aliran listrik langsung, seperti alat rontgen gigi.
Advertisement
"Kalau dulu mau rontgen gigi kan harus pakai alat yang besar ya, tapi sekarang udah ada rontgen 3D dan portable, bisa dibawa ke mana-mana," kata Diono usai Konferensi Pers Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) di Senayan, Rabu (26/7/2017).
Apalagi untuk perawatan gigi estetis, kini masyarakat sudah berbondong-bondong ke dokter gigi untuk melakukan perawatan seperti veneer bahkan whitening. Untuk penggunaan alat di kedokteran gigi, kata Diono, setiap tahunnya Indonesia tidak pernah tertinggal. Namun, di segi pengadaan alat atau produsen masih jauh tertinggal.
"Jujur saja kalau pengguna kita nggak tertinggal, tapi kalau produsen (alat) hanya delapan persen kita menggunakan produk lokal karena dari pemerintah, dari para pengusaha untuk membuat produk bahan dan alat gigi itu lambat sekali," Diono menyampaikan.
Dr Sri Hananto Seno, drg, MM, SpBM, Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), berharap adanya pengadaan alat kedokteran gigi berstandar internasional untuk seluruh dokter gigi di Indonesia. Salah satu caranya dengan mengirim ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran gigi dari negara yang lebih maju ke Indonesia.