Liputan6.com, Kupang - Top 3 berita hari ini, secarik uang kertas Rp 50 ribu berhasil membongkar kasus pencabulan oleh seorang penambal ban di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagaimana bisa? MR (13), siswi kelas 2 SMP di Kota Kupang, menceritakan aksi bejat tersebut yang belum lama ini dialaminya. Dia mengaku telah dicabuli MK, seorang penambal ban yang telah berbaik hati mengantarkannya pulang dari sekolah.
Advertisement
Termakan bujuk rayu, siswi SMP itu tak menolak tawaran tersebut. Namun, bukannya tiba di rumah, MR malah dibawa masuk ke dalam hutan. Di sana, kegadisan remaja 13 tahun itu pun lenyap.
MR yang cerdik, langsung mencatat nomor pelat mobil pelaku dari uang yang diberikannya sebagai jasa telah memuaskan nafsu bejatnya.
Sementara itu, dalam acara Dieng Culture Festival 2017, sembilan bocah gembel atau anak gimbal menjalani ritual potong rambut.
Penyelenggara mengaku, ada saja permintaan aneh dan unik para bocah gembel yang rambutnya akan dipotong. Salah satunya ada yang minta daging sapi tiga kilogram dan anak sapi.
Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (26/7/2017).
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Tulisan di Uang Bongkar Pencabulan Anak oleh Penambal Ban
MR (13), siswi kelas 2 SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi korban pencabulan seorang tukang tambal ban berinisial MK (32) pada Sabtu, 22 Juli 2017.
Bukannya mengantar korban, pelaku malah membawa korban ke hutan di wilayah Bimoku, Kelurahan Lasiana.
"Korban takut karena diancam dibunuh. Pelaku kemudian menyuruh korban membuka seluruh pakaiannya dan mencabuli korban," kata Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, AKP AKP Alnofriwan Zaputra.
Usai mencabuli anak tersebut, tukang tambal ban itu menyerahkan uang sebesar Rp 50 ribu dan menurunkan korban di pinggir jalan.
2. Permintaan Aneh Bocah-Bocah Gimbal di Dieng Culture Festival 2017
Pelaksana gelaran akbar Dieng Culture Festival (DCF) VIII tahun 2017 memastikan ada sembilan bocah gembel atau anak gimbal yang bakal menjalani ritual potong rambut.
Terkait permintaan khusus anak gimbal yang akan dipotong, Ketua Panitia DCF 2017, Alie Fauzi mengatakan, hingga kini panitia belum menemui anak gimbal secara khusus. Hal itu, kata dia, akan dilakukan mendekati gelaran DCF dan dilakukan bersama dengan pemangku adat.
Alief mengakui kerap kali permintaan anak gimbal itu unik. Mulai permintaan yang terhitung kekinian, seperti tablet dan laptop. Ada pula permintaan yang amat unik, seperti buah durian dan karet gelang.
Ada juga seorang bocah gimbal meminta diantar dua penari lengger dan juga minta seuntai kalung emas.
3. Butuh Untung, Dijual Cepat Garam Madura
Para petani garam seakan tak lelahnya memproduksi garam dalam masa ini. Di tengah panas terik sinar matahari, mereka semangat bekerja mengumpulkan garam sedikit demi sedikit di lahan garapannya.
"Kami merasa senang dengan kondisi harga garam yang melambung seperti ini. Karena harga garam kali ini terasa manis, sehingga petani bisa menikmati keuntungan yang melimpah dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya," kata salah seorang petani garam Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, Syamsuri (31), Selasa, 25 Juli 2017.
Syamsuri mengaku tahun ini sungguh membawa berkah bagi petani garam. Kenaikan harga yang cukup signifikan seperti sekarang jarang sekali terjadi pada musim-musim sebelumnya.
Saat ini, petani memanen garam garapannya setiap dua hari sekali. Walaupun garam yang sudah jadi tidak terlalu banyak, tetap saja dikumpulkan dan langsung dijual.
Saksikan video menarik di bawah ini: