Liputan6.com, Cirebon - Jajaran Polresta Cirebon menetapkan dua tersangka kasus perusakan Kantor Balai Pelayanan dan Pengawas Pendidikan (BPPP) Wilayah V Jawa Barat (Jabar). Dua tersangka berinisial B dan A tersebut kini masuk dalam salah satu Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Cirebon.
Kedua tersangka kasus perusakan itu masuk dalam DPO karena tidak datang saat dipanggil penyidik. "Kedua tersangka masih dalam pengejaran," ucap Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Galih Wardani, Rabu, 26 Juli 2017.
Dia menjelaskan, kedua tersangka tersebut merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemerhati pendidikan di Kota Cirebon. Saat dipanggil, keduanya tidak menunjukkan itikad baik untuk memenuhi panggilan polisi.
Berdasarkan informasi, keduanya diketahui telah melarikan diri. "Hasil informasi dari penyidik, keduanya telah melarikan diri dan bersembunyi di suatu tempat di luar wilayah Cirebon," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Galih mengimbau agar kedua tersangka segera menyerahkan diri dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Sebelumnya pada Senin pagi, 17 Juli 2017, sejumlah masyarakat dari berbagai LSM yang tergabung dalam Masyarakat Pemerhati Pendidikan Kota Cirebon berunjuk rasa perihal permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Dalam aksi di Kantor BPPP Jabar, massa merusak sejumlah pintu dan ruangan kantor karena tidak berhasil menemui kepala balai yang tidak berada di tempat.
Salah seorang petugas keamanan Kantor BPPPP Jabar, Jiman Didin mengatakan, sekitar pukul 09.00 WIB, puluhan orang merangsek ke kantor tersebut. Jiman menjelaskan, puluhan orang tersebut langsung berteriak-teriak sambil marah-marah mencari Kepala BPP Wilayah V Jabar.
"Ada sekitar 15 orang langsung menerobos masuk Kantor BPPP Wilayah V Jabar. Saat itu, belum ada polisi yang mengamankan aksi demonstrasi," kata Jiman, Senin, 17 Juli 2017.
Jiman dan rekannya pun sempat menghalang-halangi 15 orang yang hendak masuk ke kantor, tapi gagal. Setelah berhasil menembus pintu masuk kantor, demonstran langsung mengacak-acak ruangan.
Pintu ruangan Kepala BPPP Wilayah V Jabar pun didobrak. Selain pintu ruangan milik kepala BPPP, pintu ruang tamu pun didobrak demonstran.
"Sepertinya dari rombongan LSM, mas. Waktu itu belum ada polisi mas. Saya sampai ditarik keluar, katanya jangan ikut campur. Padahal, saya sudah bilang mas kalau Ibu Kepala BPP lagi di Bandung. Kalau Senin itu ke Bandung, tapi mereka memaksa," Jiman menjelaskan kronologi perusakan kantor.
Saksikan video menarik di bawah ini: