Liputan6.com, Jakarta Calon Paskibraka 2017 dari Kalimantan Barat (putra), Rahmat Hersa, dan Jawa Tengah (putri) Diennar Rarastiti Widyaningrum resmi menjabat sebagai lurah Desa Bahagia. Selama satu bulan, Rahmat dan Raras akan menjadi "penyambung lidah" antara pelatih dan pembina ke seluruh peserta Diklat Paskibraka 2017.
Baca Juga
Advertisement
Proses pemilihan yang dilakukan Rabu, 26 Juli 2017, tidak memakan waktu lama. Setelah membagi menjadi tiga kelompok putra dan putri, masing-masing kelompok diminta mengirimkan wakil untuk berorasi menyampaikan visi dan misi.
Perwakilan kelompok satu (putri) Audrey Nathania dan Fabian Ramadhan Gavin (putra) yang kebetulan sama-sama dari Banten, kelompok dua (putri) Stephany Salame dari Maluku Utara dan Muhammad Huda (putra) dari Sulawesi Selatan, dan kelompok tiga adalah Dienar Rarastiti Widyaningrum (putri) dari Jawa Tengah dan Rahmat Hersa (putra) Kalimantan Barat.
Visi dan misi disampikan dengan cara tak biasa. Tidak sekadar bualan tanpa isi, tapi mereka harus bisa mengambil filosofi dari barang-barang yang disiapkan pembina. Ada gelas berisi air putih (Audrey), dompet (Stephany), sendok dan garpu (Raras), piring (Fabian), ponsel (Huda), dan buku (Rahmat). Penyampaian visi dan misi pun dilakukan. Waktu yang pembina berikan untuk masing-masing calon lurah dalam menyampaikan orasinya kurang dari lima menit.
Berikut isi orasi para calon Paskibraka Nasional 2017 yang maju sebagai lurah Desa Bahagia;
1. Audrey - gelas berisi air putih
"Gelas ini, apabila berlubang tentu tidak dapat menampung air sampai penuh. Sama halnya dengan saya, yang akan menjadi seperti gelas ini, agar nantinya saya dapat menampung semua kesedihan dan semua yang teman-teman butuhkan. Kita di sini berasal dari Sabang sampai Merauke. Kita harus senang bersama-sama, juga merasakan kesedihan dan sakit bersama-sama pula supaya kita dapat melaksanakan tugas dengan baik dan maksimal."
2. Stephany - dompet
"Jika saya terpilih menjadi lurah, saya ingin meningkatkan kedisplinan, juga rasa persatuan seperti isi dari tas ini. Semua berbeda-beda tapi punya peran yang sama-sama penting. Kita harus saling menghargai. Jika Anda menghargai saya, saya akan menghargai Anda."
3. Raras - sendok dan garpu
"Kita akan bersama-sama di sini selama satu bulan. Kita selayaknya sendok dan garpu ini. Meski berbeda, tapi punya tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan yang sama itu, kita perlu makan agar berenergi dan dengan begitu kita dapat meraih yang kita cita-citakan."
4. Fabian - piring
"Piring akan pecah jika sengaja dijatuhkan. Sama halnya kita, bagaimana kita menjaga persatuan sesama kita, agar tidak terpecah, dengan cara berkomunikasi yang baik. Kita di sini keluarga. Sebagai keluarga, kita harus selalu bersatu."
5. Huda - ponsel
"Hape membawa kebahagian untuk hampir 90 persen di antara kita. Di saat sedih pun, dengan hanya menyentuh hape, kita bisa senang lagi. Saya berjanji untuk menjaga solidaritas yang kita punya, yang mana bila itu sampai runtuh, rasa sedih akan muncul seperti halnya saat kita mengetahui hape ini rusak."
6. Rahmat - buku
"Fungsi buku sangat jelas. Buku, adalah sumber ilmu pengetahuan kita. Saya berjanji, akan terus berusaha menjaga agar hubungan kita sesama penghuni asrama selalu terjalin baik, agar tujuan yang ingin kita gapai terlaksana dengan baik. Sehingga nantinya, cerita kita itu akan kita tulis di buku masing-masing."
Orasi selesai. Seluruh calon Paskibraka 2017 melakukan pemungutan suara. Mereka diharuskan menulis nomor calon yang mereka jagokan di atas secarik kertas. Tak lama, perhitungan suara dimulai.
Sejak menit-menit awal calon lurah dari nomor urut 3 (baik putra maupun putri) sudah memimpin. Sehingga dapat ditebak bahwa yang menjadi pasangan lurah Desa Bahagia adalah Rahmat dan Raras.
Rahmat dan Raras berhasil mengungguli Fabian dan Audrey yang harus puas di posisi kedua dan menjabat sebagai carik (sekretaris lurah), dan Huda serta Stephany yang dipercaya menjadi perangkat keamanan desa.
Selamat buat calon Paskibraka 2017 yang terpilih sebagai lurah Desa Bahagia.
Simak video menarik berikut ini