2 Aksi Bela Islam Ini Paling Berkesan bagi Eks Kapolda M Iriawan

Iriawan mengatakan, pekerjaannya tidak akan mudah tanpa peran anak buahnya di Polda Metro Jaya dan pihak-pihak lain.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 27 Jul 2017, 12:38 WIB
Mantan Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan berjabat tangan dengan rekannya saat meninggalkan Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/7). Idham Azis resmi menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan M. Iriawan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Irjen Mochamad Iriawan resmi menanggalkan jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Banyak pihak mengapresiasi kinerja Iriawan yang dianggap berhasil menjaga keamanan Ibu Kota di tengah peristiwa-peristiwa besar.

Iriawan mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa selama menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Bahkan, Iriawan yakin pengalaman yang ia rasakan belum pernah dialami oleh para pucuk pimpinan Polda Metro Jaya sebelum dirinya.

"Kenapa demikian, karena ada event-event besar yang kami lalui bersama teman-teman (kepolisian) di lapangan dan teman-teman Kodam Jaya," ujar M Iriawan dalam sambutannya di acara pisah sambut, Mapolda Metro Jaya, Rabu, 26 Juli 2017 malam.

Di antara peristiwa besar yang terjadi di Ibu Kota selama ia memimpin, momen paling membekas adalah saat mengamankan Aksi Bela Islam yang berlangsung beberapa kali hingga berjilid-jilid. Setidaknya ada dua aksi yang paling berkesan bagi dirinya, yakni Aksi 4 November atau 411 di depan Istana dan Aksi 2 Desember atau 212 di Monas.

"Pada suatu saat saya harus ke kerumunan massa. Pangdam Jaya menyampaikan, 'Pak ini enggak rawan? Enggak bahaya?' Saya bilang, 'Mas, saya ambil keputusan agar Mas mau mendampingi saya. Supaya kita bersinergi dan tak ada yang mengadu domba TNI dan Polri. Jadi Mas tetap di belakang saya," ucap dia mengenang momen pengamanan Aksi 411.

Memang selama mengamankan sejumlah aksi besar di Ibu Kota, Iriawan kerap duet bersama Wakil Kepala BIN Letjen Teddy Lhaksmana yang kala itu menjabat sebagai Pangdam Jaya. Dia juga mengaku pasrah seandainya peristiwa itu menjadi pengabdian terakhirnya. Apalagi situasi politik Jakarta saat itu cukup panas.

"Saya bilang ke Pangdam, 'Abang, kalau seandainya umur kita berakhir di sini, Allah sudah membuatkan takdir. Tapi kita punya kebanggaan'," ucap Iriawan.

Dia mengatakan, keberhasilannya menjaga keamanan Ibu Kota di tengah aksi jutaan manusia ini juga mendapat apresiasi dari petinggi kepolisian negara tetangga, yaitu Brunei Darussalam. Mereka kagum dengan strategi Polri yang mampu mengamankan aksi yang diikuti oleh massa sebanyak seperti seluruh penduduk Brunei Darussalam.

"Saya bilang (ke pimpinan polisi Brunei Darussalam), 'Itu massa seluruh penduduk Brunei turun ke jalan'. Dia bilang 'kok bisa' (mengamankan). 'Itu karena Allah'. Itu pengalaman yang tak terlupakan," kata dia.

Meski begitu, keberhasilan tersebut tak lantas membuat Iriawan besar kepala. Dia sadar pekerjaannya tidak akan mudah tanpa peran anak buahnya dan pihak-pihak lain. Iriawan pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya.

"Dan tentunya kami pamit dari lingkungan Polda Metro Jaya. Kami mohon didoakan dalam posisi baru sebagai As Ops agar diberikan berkat, keselamatan, dan Rahmatan Lil Alamin. Jika sewaktu-waktu menghadap Sang Khalik, agar husnul khotimah," ucap Iriawan.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya