Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Penguatan terjadi setelah ada kepastian dari Bank Sentral AS.
Mengutip Bloomberg, Kamis (27/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.313 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.338 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.307 per dolar AS hingga 13.318 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,20 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.315 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.334 per dolar AS.
Dolar AS memang kembali tertekan terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pelemahan dolar AS ini setelah Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Baca Juga
Advertisement
The Federal Reserve pertahankan suku bunga sesuai yang diharapkan investor. The Federal Reserve juga menyatakan akan melanjutkan kebijakan pengetatan moneter. Selain itu juga akan mulai mengurangi aset di neraca terutama surat berharga AS.
"Saya melihat pelaku pasar mempertimbangkan dampak dari kemungkinan pengruangan aset di di neraca tersebut," jelas analis Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ayako Sera.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah melemah di perdagangan kemarin bersama dengan kurs lain di Asia seiring dengan belum adanya kepastian kebijakan Bank Sentral AS.
Namun, setelah adanya kepastian maka rupiah kembali menguat. Selama ini yang ditunggu oleh pelaku pasar adalah kepastian kebijakan sehingga bisa menentukan arah investasi.