Liputan6.com, Jakarta Konsistensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk terus menjaga pintu masuk Pariwisata di Labuan Bajo terus berlanjut. Setelah sukses menggelar Festival Komodo 2017, Februari silam, destinasi yang masuk ke dalam 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu kembali menggelar karnaval budaya.
Even bertajuk Karnaval Komodo 2017 itu siap digelar di Labuan Bajo, 29 Juli 2017. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti menjelaskan, karnaval yang berlangsung selama sehari tersebut, akan menggabungkan beragam kegiatan yang bisa melibatkan seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan bidang pariwisata.
Advertisement
“Event ini membuat pariwisata di Labuan Bajo semakin lengkap. Serta sangat tepat untuk terus mengundang dan memperkenalkan semua keunggulan wisata yang ada Labuan Bajo untuk generasi muda Indonesia dan dunia. Serta menunjukkan kemudahan aksesibilitas menuju dan dari Labuan Bajo yang mencakup transportasi dan akomodasi,” ucap Esthy di Jakarta, Selasa (25/7).
Esthy juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah setempat yang terus konsisten menjaga atraksi di Labuan Bajo. Pesannya hanya satu. Dia meminta kepada semua pihak terutama para masyarakat yang ada di Labuan Bajo untuk menjaga kebersihan dan keamanan yang ada di Labuan Bajo dan tempat destinasi pariwisata.
Bagi Esthy, kebersihan adalah harga mati. Tidak bisa ditawar-tawar lagi. Health and hygiene harus dijaga agar bisa menarik wisman lebih banyak lagi. “Kalau nature dan culturenya sih sudah kelas dunia. Pulau Padar pernah didatangi Valentino Rossi. Labuan Bajo pernah dikunjungi aktris peraih Oscar sekelas Gwyneth Paltrow. Tinggal jaga kebersihan saja supaya destinasinya makin banyak dikunjungi wisatawan mancanegara,” kata dia.
“Yuk jaga lingkungan dengan baik, jaga alam kita, jangan ada sampah lagi. Event ini juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Labuan Bajo dengan meningkatkan volume kedatangan wisatawan,” ujarnya.
Nah, bagi yang ingin berwisata ke Labuan Bajo, 29 Juli nanti, pastikan Anda mencatat seluruh keseruan acara yang sudah disiapkan panitia.
Yang suka sport tourism, ada Fun Running 5K dan Beach Zumba yang bisa dinikmati. Yang suka culture dan musik, adaFestival Tari Caci yang melibatkan seribu penari serta Festival Musik. Yang hobi makan pun dijamin akan happy lantaran ada Festival Kuliner yang bisa dinikmati.
Yang suka reggae, musik ala Jamaika, malam harinya ada Ikon Reggae Indonesia Tony Q Rastafara yang akan menghibur masyarakat yang datang ke Pantai Batu Cermin. Juga akan ada DJ Yasmin, yang namanya sudah terkenal di dunia internasional. “Pasti seru. Silakan datang ke Labuan Bajo, 29 Juli nanti,” ajak Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga selalu mempromosikan semua keistimewaan destinasi di Nusantara. Dia ikut mengajak traveller untuk berlibur dan merasakan ragam atraksi keren di akhir Juli nanti. ”Sudah banyak figur dunia yang memviralkan Labuan Bajo saat berlibur ke sana. Silakan ke Labuan Bajo. Tidak akan menyesal berwisata ke Labuan Bajo,” ungkap Arief Yahya.
“Dari alamnya, kehidupan masyarakatnya, tradisi dan budaya lokal, semuanya layak dieksplorasi, dan sudah banyak traveler yang memposting Labuan Bajo dengan segala kekhasannya di Instragram, Facebook, Youtuber dan Twitter. Dan masih banyak spot foto dan video yang belum dieksplore di sana. Temukan foto eksklusif dengan latar belakang yang tidak ada duanya itu,” ungkap dia.
Seperti diketahui, Labuan Bajo ditetapkan sebagai 10 destinasi prioritas atau biasa disebut dengan 10 Bali Baru. Selain Labuan Bajo, kementerian di bawah komando Arief Yahya itu juga menetapkan Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Gunung Bromo & Gunung Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara), sebagai destinasi yang sedang disiapkan menjadi ’10 Bali Baru.’
Tidak lama lagi, kata Menpar Arief Yahya, Labuan Bajo akan memiliki marina. Terminal yachts yang bisa mengangkat destinasi ini lebih cepat ke level global, melalui marine tourism. “Setelah Borobudur, Badan Otorita Pariwisata di sana juga akan segera terbentuk, semua gerak cepat! Karena bukan yang besar mengalahkan yang kecil, melainkan yang cepat menangalahkan yang lambat,” ungkap Arief Yahya.
(*)