Liputan6.com, Cervera - Secara statistik perburuan gelar juara dunia MotoGP masih panjang, mengingat ada sembilan balapan tersisa di musim ini. Namun, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez terang-terangan menyebut dia butuh dua kemenangan lagi untuk jadi juara dunia tahun ini.
Marquez sendiri berstatus juara bertahan, setelah tahun lalu dia mengoleksi poin terbanyak di klasemen kejuaraan dunia MotoGP. Saat ini, Marquez juga masih memimpin klasemen sementara MotoGP 2017.
Baca Juga
Advertisement
Pembalap berjulukan The Baby Alien ini mengemas 129 poin. Dalam sembilan balapan di paruh musim, Marquez sukses meraih dua kali podium pertama, yakni di MotoGP Amerika Serikat dan MotoGP Jerman.
Kemenangan terakhirnya di Sachsenring, Jerman membuat Marquez meninggalkan pesaing terdekat, yakni Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso. Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari penampilan pembalap Honda di beberapa tahun ke belakang.
Marquez tetap mengandalkan sejumlah teknik balapnya di lintasan MotoGP. Lantas, apa kunci sukses Marquez yang identik dengan nomor 93 ini? Berikut tiga teknik balap khas Marc Marquez:
Trik Satu Jari
1. Trik satu Jari
Marc Marquez memang dikenal sebagai pembalap yang doyan mengabaikan masalah keselamatannya. Satu teknik yang paling ekstrem adalah dia terbiasa menggunakan satu jari dalam melakukan pengereman.
Pada dasarnya, teknik pengereman adalah hal yang paling penting diketahui pengendara saat memacu kecepatan motor di arena balap (MotoGP). Ironisnya, masih ada saja sirkus MotoGP yang mulai mengabaikan keselamatan mereka hanya demi panggung popularitas.
Kakak kandung Alex itu mempunyai tradisi dalam hal pengereman, di mana ia selalu memanfaatkan keempat jarinya untuk memperlambat kecepatan motor. Namun sejak pemilik nomor 93 naik kelas, ia sudah mulai mengubah kebiasaannya tersebut. Sekarang pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, 17 Februari 1993 itu baru membeberkan bahwa ia hanya menggunakan satu jari untuk memperlambat kecepatan motornya.
Advertisement
Hard Braking
2. Hard Braking
Persaingan Marc Marquez dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo memiliki sejarah yang panjang dan terdokumentasi dengan baik. Meskipun ketiganya seolah-olah berusaha untuk menyingkirkan perbedaan masing-masing, ada saja hal yang menonjol dari Baby Alien.
Dari beberapa analisis menyebut jika Marquez merupakan pembalap yang mampu mengolah hard braking begitu efektif sampai ujung batas. Kuatnya intensitas pengereman membuat ban belakang terangkat lama dari aspal. Herannya, dia mampu memaksimalkan intensitas tarikan tuas rem supaya ban tidak terkunci.
Inilah yang membuat kepala mekanik Rossi, Silvano Galbusera terheran-heran. "Marquez mengerem sangat dalam. Hanya dia yang melakukan itu. Dia masuk ke tikungan dengan cara yang tidak lazim. Seperti yang Anda lihat, dia memaksakannya sampai batas akhir. Namun dia tetap bisa melintasi tikungan dan menghemat waktu," kata Galbusera.
Menengok ke Belakang
3. Menengok ke Belakang
Marquez tidak hanya memiliki ciri khas dengan menggores siku dan teknik pengereman satu jari saja. Pembalap yang hobi mengendarai sepeda gunung itu juga punya kebiasaan yang seringkali membahayakan keselamatannya dengan menengok ke belakang ketika mengaspal.
Marquez menjelaskan trik ini sebagai cara untuk mengetahui seberapa dekat rival. Apalagi ketika dalam kondisi cuaca yang sering berubah-ubah.
Mengingat pembalap diharuskan untuk masuk ke pit stop untuk mengganti motor. Trik itulah yang membuat Marquez sering menoleh ke belakang untuk mengetahui lawannya tersebut. (David Permana)
Advertisement