Fokus, Majalengka - Kecap yang merupakan produk olahan dari kedelai hitam, bisa membuat rasa masakan jadi berbeda. Apalagi, tidak semua kecap memiliki rasa yang sama.
Seperti ditayangkan Horison dalam Fokus Sore Indosiar, Jumat (28/7/2017), di Majalengka, ada kecap yang sudah diproduksi dari tahun 1940, dan memiliki rasa sangat khas.
Advertisement
Kecap tradisional khas Majalengka dimulai produksinya di dalam drum-drum kayu. Untuk mempertahankan cita rasa dan mutunya, pabrik kecap mempertahankan pola produksinya yang sama sejak puluhan tahun silam. Proses produksinya dapat memakan waktu hingga 16 hari. Dimulai dari perebusan kedelai hitam, penjemuran, dan fermentasi, berupa perendaman kedelai di dalam drum kayu.
Gula merah direbus hingga mencair, lalu disatukan dengan cairan kedelai yang sudah diambil ampasnya, hingga menjadi adonan yang dimasak hingga matang. Setelah matang, kecap didinginkan dengan mengurangi besaran api di dalam tungku, untuk kemudian dibawa ke tempat pengemasan.
Kecap khas Majalengka ini dibuat dalam tiga rasa, yakni asin, manis sedang, dan manis. Kecap tradisional khas Majalengka dapat bertahan hingga berbulan-bulan, tentunya tanpa bahan pengawet kimia. Pembuatnya hanya mecampurkan garam saat proses fermentasi.