Liputan6.com, Jakarta Panitia penyelenggara laga kandang Persib Bandung melakukan evaluasi usai meninggalnya Ricko Andrean (22) akibat pengeroyokan salah sasaran oleh oknum bobotoh saat laga Persib Bandung menghadapi Persija Jakarta, Sabtu 22 Juli 2017 lalu.
Media Officer Persib Bandung Irfan Suryadiredja mengatakan, evaluasi terkait pengamanan selalu dilakukan oleh panpel. Namun tentunya harus didukung dari seluruh pihak, termasuk bobotoh, agar kondusivitas sebelum, saat dan sesudah pertandingan tetap terjaga.
Baca Juga
Advertisement
"Yang pertama Persib turut berdukacita dan merasa kehilangan seorang bobotoh. Semoga ini menjadi korban terakhir."
"Kalau evaluasi, pastinya kita lakukan dan koordinasi dengan pihak keamanan. Yang jelas ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, termasuk bobotoh," kata dia, Jumat (28/7/2017).
Irfan berharap pertikaian antara bobotoh dengan Jakmania bisa segera terselesaikan, lantaran kasus ini dilatarbelakangi gesekan antara kedua suporter tersebut.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo menegaskan hal serupa. Secara prosedural pihaknya sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, namun perlu ditingkatkan dalam koordinasi seluruh elemen yang berada dalam dan sekitar pertandingan.
"Untuk evaluasi konsepnya sudah maksimal sudah bagus, tapi perlu adanya koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam suatu pertandingan itu, baik itu pemain Persib, manajemen Persib, bobotoh, kemudian seluruh yang terlibat."
"Pertandingan kemarin 15 orang di tribun, di pintu masuk 24 orang, tribun sekat 15 orang dari Brimob. Itulah kenapa ada beberapa kejadian kita bisa bergerak cepat, untuk pertama penyelamatan, yang bisa kita lakukan semuanya. Tapi balik lagi harus koordinasi dengan seluruh pihak," ucap Hendro.