Liputan6.com, Jakarta - Pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho akan menghadiri ASEAN Regional Forum di Manila, Filipina. Perhelatan itu akan dilaksanakan pada 4-8 Agustus 2017.
"Menteri Luar Negeri Korut direncanakan akan hadir berpartisipasi dalam ASEAN Regional Forum," jelas Direktur Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Mochamad Chandra Widya Yudha di Jakarta, Jumat 28 Juli 2017.
Kehadiran Korea Utara dalam forum tersebut akan dimanfaatkan oleh berbagai negara ASEAN untuk membangun komunikasi yang konstruktif atas sejumlah isu terkini.
"Kehadiran Menlu Korut merupakan momentum yang baik untuk membahas permasalahan bersama. Dan ASEAN Regional Forum juga dapat menjadi salah satu wadah forum keamanan Asia Pasifik, yang mampu dimanfaatkan untuk mendorong kemajuan keamanan di kawasan, salah satunya Semenanjung Korea," tambah Chandra.
Baca Juga
Advertisement
Ketika ditanya terkait komunikasi yang dijalin oleh Korea Utara dengan Indonesia jelang forum tersebut, Chandra menjelaskan bahwa kedua negara belum melakukan kontak apa pun. Namun, meski belum menjalin kontak jelang pertemuan di Manila, Chandra menegaskan bahwa hubungan bilateral Jakarta dan Pyongyang cukup baik.
"Belum ada kabar ya apakah Korea Utara mendekati Indonesia, tapi secara bilateral, hubungan kita baik. Kita selalu berusaha konstruktif atas sejumlah isu," tambah Chandra.
"Meski begitu, kita tetap mendorong agar Korea Utara melakukan pelucutan nuklir, mendorong perdamaian dan penyelesaian konflik di kawasan sesuai mekanisme serta regulasi internasional maupun PBB. Kita juga selalu rutin mengimbau kepada berbagai pihak untuk menahan diri terkait isu di Semenanjung Korea," tambahnya.
Selang beberapa hari lalu, delegasi asal Pyongyang, yang dipimpin oleh Wamenlu Korut, terlebih dahulu menyambangi Manila. Wamenlu itu memiliki agenda untuk membicarakan kemungkinan dan kedatangan Menlu Ri Yong Ho di ASEAN Regional Forum.
Beberapa hari terakhir, Amerika Serikat kerap mendesak sejumlah negara dari berbagai kawasan untuk menggencarkan penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Korut. Hal itu dilakukan guna membatasi aktivitas finansial dan program pengembangan rudal Pyongyang.
Ditambah lagi, ASEAN Regional Forum akan turut dihadiri perwakilan dari AS dan beberapa negara Barat yang berperan sebagai mitrawicara dalam perhelatan tersebut. Hal ini semakin menguatkan kemungkinan bahwa Washington, DC dkk, akan berusaha menekan anggota persekutuan negara di Asia Tenggara untuk memberikan sanksi terhadap Korut, melalui mekanisme forum.
Namun, ketika ditanya apakah negara anggota ASEAN akan melakukan hal tersebut pada forum itu, Chandra menjawab, "Semua negara akan saling membuka komunikasi, memastikan pertemuan itu dapat berjalan lancar dan sukses sesuai concern dan kepentingan bersama."
ASEAN Regional Forum akan dihadiri 10 negara ASEAN, delapan negara mitrawicara (seperti AS, Australia, dll), delapan negara lain (Sri Lanka, Pakistan, dll), dan satu delegasi dari Uni Eropa. Pertemuan itu juga menandai 50 tahun eksistensi organisasi yang menjadi persekutuan multilateral Asia Tenggara.
Saksikan juga video berikut ini