Pentingnya Sering Minum dan Pakai Masker Basah bagi Jemaah Haji

Ibadah haji 2017 ini berbeda dari tahun sebelumnya karena suhu di Kota Madinah sedang panas.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Jul 2017, 03:19 WIB
Jemaah mengelilingi Kabah saat melaksanakan ibadah haji di Masjidil Haram, Makah, Arab Saudi, Minggu (4/9). Seminggu jelang pelaksanaan Haji 2016, Masjidil Haram penuh sesak oleh jemaah haji dari berbagai belahan dunia. (REUTERS/Ahmed Jadallah)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan calon jemaah haji Indonesia sudah tiba di Madinah. Mereka akan berada di Madinah sekitar 8-9 hari untuk menjalani ibadah arbain atau menjalankan salat lima waktu secara berjamaah di Masjid Nabawi.

Ibadah haji 2017 ini berbeda dari tahun sebelumnya karena suhu di Kota Madinah sedang panas. Suhu di kota tersebut berkisar 40-50 derajat ketika siang hari.

Oleh karena itu, calon jemaah haji diimbau untuk selalu banyak minum air agar tidak mengalami dehidrasi.

Jemaah juga harus memakai masker yang telah dibasahi karena kelembaban udara di Kota Madinah sangat kering. Jika tubuh tidak kuat, maka akan membuat hidung berdarah.

"Yang paling ringan kulit kering dan bibir pecah-pecah. Paling berat heat stroke yang dapat berakibat penurunan kesadaran hingga kematian," kata Kasubsi KKHI Madinah Ika Nurfarida Sholeh, Jumat 28 Juli 2017.

Untuk mengantisipasi serangan penyakit akibat suhu tinggi, Ika membagikan sejumlah langkah pencegahan bagi calon jemaah haji:

1. Banyak minum, 300 cc/jam tanpa menunggu haus.

2. Memakai pelindung: payung, topi, alas kaki, kacamata hitam, berteduh, masker basah, tabir surya.

3. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan terutama di luar gedung.

4. Menyemprot wajah dan bagian tubuh yang terpapar sinar matahari.

 

Saksikan video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya