Liputan6.com, Jakarta - Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dipopulerkan mantan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi di tahun 2012 hingga kini masih menjadi program strategis yang memberikan nilai tambah. Program Pemprov DKI itu merupakan upaya peningkatan mutu anak didik yang bersekolah di Jakarta.
Ada kurang lebih 700 peserta didik merasakan manfaat dari program KJP. Namun, belakangan dana KJP yang seharusnya digunakan untuk keperluan sekolah mulai diselewengkan.
Advertisement
Beberapa lapak pedagang dan pemegang KJP mulai berani mencairkan dananya secara tunai. Ironisnya, dana tersebut malah digunakan untuk keperluan pribadi.
Seharusnya, KJP dimanfaatkan sebaik mungkin bagi banyak pihak, termasuk para pedagang nakal yang turut memfasilitasi pencairan dana secara tunai. Sehingga, program yang menjadi nawacita dalam meningkatkan nilai pendidikan lebih bermutu bisa terwujud.