Liputan6.com, Canberra - Otoritas Australia dilaporkan berhasil membongkar dan menggagalkan plot teror terhadap pesawat. Aparat juga telah menangkap empat orang yang diduga sebagai dalang di balik rencana aksi tersebut pada Sabtu 29 Juli 2017.
Penangkapan empat orang pelaku merupakan bagian dari rangkaian upaya otoritas setempat dalam membongkar dan menggagalkan plot tersebut. Kabar peristiwa itu disebarluaskan ke publik oleh Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam sebuah konferensi pers keesokan harinya. Demikian seperti yang dilansir dari CNN, Minggu (30/7/2017).
Perdana Menteri Turnbull menjelaskan, plot tersebut turut mencakup upaya untuk membajak dan meledakkan sebuah pesawat. Namun, sang PM tidak menjelaskan lebih lanjut pesawat atau maskapai apa yang menjadi sasaran plot teror tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Komisioner Kepolisan Federal Australia Andrew Colvin juga menjelaskan, selang beberapa hari lalu, aparat telah mencium gelagat kecurigaan terhadap sejumlah individu yang diduga merencanakan serangan teror menggunakan 'alat peledak improvisasi'. Alhasil, polisi menangkap empat orang yang diduga sebagai dalang plot aksi teror tersebut.
Empat pria yang diduga sebagai dalang plot telah diamankan oleh kepolisian untuk proses penyelidikan. Seperti yang dilansir dari ABC, mereka ditangkap dalam sebuah operasi penyerbuan kontra-terorisme di lokasi yang terpisah di Sydney, antara lain Surry Hills, Lakemba, Wiley Park, dan Punchbowl.
Namun, aparat penegak hukum belum menjatuhkan tuduhan apa pun kepada mereka.
Otoritas juga tidak menjelaskan secara detail mengenai keterangan lokasi dan waktu plot teror itu.
Dugaan sementara kepolisian setempat, plot dan motif para pelaku terilhami aksi terorisme berbasis ekstremisme - radikalisme agama. Namun, belum jelas apakah rencana tersebut memiliki afiliasi dengan grup teroris yang lebih spesifik.
Selain itu, otoritas juga menduga bahwa para pelaku berencana untuk menyelundupkan dan meledakkan 'alat peledak improvisasi' dalam sebuah pesawat.
"Kami masih menyelidiki lebih lanjut siapa di balik semua ini," jelas Komisioner Colvin.
Saat ini, menurut PM Turnbull, otoritas setempat telah mengambil langkah yang dianggap perlu untuk menjamin dan meningkatkan keamanan sejak Kamis 27 Juli lalu, khususnya di bandara besar, seperti salah satunya Sydney International Airport.
"Ancaman teroris di Australia masih di antara 'mungkin' hingga 'pasti terjadi'," kata PM Turnbull menjelaskan situasi ancaman teror yang tengah dihadapi oleh Negeri Kanguru saat ini.
Hingga saat ini, aparat penegak hukum setempat masih melakukan proses pendalaman dan penyelidikan terkait plot tersebut.
Saksikan juga video berikut ini