JK Apresiasi Polri Ungkap Sindikat Penipuan WNA Tiongkok

Menurut JK, warga Tiongkok adalah turis terbanyak di Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Jul 2017, 18:43 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat suara soal penangkapan puluhan warga negara asing (WNA), yang terlibat sindikat penipuan internasional di Indonesia.

Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan, warga China adalah turis terbanyak di Indonesia. Karena itu banyak warga Tiongkok melakukan kejahatan di Tanah Air.

"Harus diingat, China jadi turis terbesar di Indonesia hari ini, hubungannya dengan pengetatan pemeriksaan," ujar JK di Bundaran Hotel Indoensia, Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2017).

JK pun mengapresiasi kerja sama antara polisi China dengan Polri yang mampu mengungkap sindikat ini di tiga tempat, Jakarta, Surabaya, dan Bali.

"Ya, dia membuat kriminal ini korbannya ya di negaranya, ini adalah hasil kerja sama dengan polisi kita dan China," kata dia.

Terpisah, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan penangkapan WNA China ini belum usai. Pihaknya baru menangkap sebagian dari pelaku penipuan ini.

"Ini masih separuh, di Jakarta di Surabaya belum tuntas," ujar jenderal bintang tiga ini.

WNA asal China dan Taiwan diamankan di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Mereka diduga sindikat penipuan kejatahatan internasional.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, sindikat ini menipu sesama warga China dan mengaku sebagai aparat keamanan.

"Warga negara China di Indonesia, mereka menelepon pejabat di China. Mereka ngakunya jaksa polisi dan memeras (pejabat) karena terlibat kasus. Lalu pejabat yang ditipu kirim uang ke mereka," kata Argo ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu malam, 29 Juli 2017.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya