Liputan6.com, Palangka Raya - Kebakaran sekolah tak hanya menghanguskan bangunan, tapi juga merusak ketenangan dan kenangan. Demikian yang terekam dari rangkaian kebakaran sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Ancaman kebakaran sekolah menghantui kota yang belakangan ini disebut-sebut sebagai salah satu lokasi ibu kota menggantikan Jakarta itu.
Pada Minggu dini hari 30 Juli 2017 giliran SDN 1 Menteng di Jalan Yos Soedarso, Palangka Raya yang terbakar. Sebanyak 9 ruang kelas terbakar, dan akibatnya 270 siswa dari total 450 siswa kehilangan tempat belajar.
Baca Juga
Advertisement
Para siswa dan guru trauma serta terpukul dengan insiden ini. "Saya sangat sedih dengan kejadian ini. Apa yang saya kuatirkan ternyata terjadi juga," tutur Ina Isa Anyuani, wali kelas V SDN 1 Menteng, sambil mengusap air mata, Minggu 30 Juli 2017.
Ia mengaku sedih karena saat ini baru tahun ajaran baru dan para guru masih memberikan pengatahuan kepada para murid baru di sekolah itu. "Saya tahunya baru subuh tadi dan saya langsung berangkat ke sini dan ternyata ludes semuanya,"ujarnya.
Langkah darurat pun dilakukan. Sebanyak 270 siswa untuk sementara terpaksa harus pindah belajar di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang lokasinya bersebelahan.
"Untuk sementara kita pinjam ruangan kampus STIE agar proses belajar mengajar tetap berjalan seperti sediakala," kata Wakil Walikota Palangka Raya Moffid Saptono.
Saksikan video menarik di bawah ini:
7 Sekolah 700 Siswa
Dalam sepekan terakhir, sudah tujuh sekolah dasar dan satu SMK terbakar. Pada Jumat-Sabtu (21-22 Juli 2017) dalam kurun 24 jam, ada empat sekolah yang terbakar.
Pertama pada tanggal 21 Juli 2017 sekitar pukul 13.00 WIB SDN 4 Menteng yang berlokasi di Jalan MH. Thamrin terbakar. Kemudian di waktu yang sama SDN 4 Langkai di Jalan AIS Nasution juga terbakar.
Sabtu 22 Juli 2017 dini hari, pukul 02.00 WIB, giliran SDN 1 Langkai yang berlokasi di Jalan Wahidin Sudirohusodo Husono terbakar. Terpaut satu jam kemudian, SDN 5 Langkai yang berlokasi sama juga turut terbakar.
Selang sembilan hari kemudian, pada Sabtu 29 Juli 2017, sekitar pukul 18.15 WIB, kebakaran melanda rumah penjaga di SDN 8 Palangka dan terakhir sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu dini hari 30 Juli 2017), dua sekolah yakni SDN 1 Menteng dan SMK milik Yayasan ISEI di Jalan Yos Sudarso juga ludes terbakar.
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya mencatat akibat kebakaran yang terjadi di tujuh Sekolah Dasar Negeri (SDN) dalam kurun sembilan hari (21-30 Juli 2017), sekitar 700 siswa kehilangan tempat belajar.
"Untuk sementara anak didik kita pindahkan ke sejumlah sekolah yang ada di Palangka Raya sambil menunggu adanya perbaikan sekolah mereka yang terbakar," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, di lokasi kebakaran SDN 1 Menteng, Minggu (30/7/2017).
Soal kapan rencana akan kembali dibangun sekolah yang terbakar itu ia mengaku saat ini masih terus melakukan langkah koordinasi dengan sejumlah pihak.
"Untuk kebakaran yang di beberapa sekolah kita sudah laporkan kepada Kementerian Pendidikan dan kemarin tim mereka datang meninjau lokasi yang terbakar,"ujarnya.
Untuk solusi jangka pendek pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan DPRD Kota Palangka Raya agar bisa dimasukan dalam APBD tahun 2018. Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Riban Satia mengaku berat untuk membangun sekolah yang terbakar bila terus terjadi kebakaran.
"Kalau terus seperti ini (kebakaran) kita tidak mampu ( bangun kembali sekolah yang terbakar)", ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk membangun SDN 1 Palangka Raya yang terbakar pekan lalu saja dibutuhkan dana Rp 2,3 miliar untuk rehabilitasi berat. Namun bila hanya rehabilitasi ringan Rp 1,8 miliar.
Advertisement
Siapa yang Membakar?
Rentetan kebakaran sekolah itu pun memantik kecurigaan. "Kalau dilihat seperti ini (kondisinya) pasti ini dibakar, bukan terbakar," ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran usai meninjau SDN1 Menteng dan SMK ISEI Palangka Raya, Minggu (30/7/2017)
"Motifnya saya belum tahu, tapi nanti setelah tertangkap orangnya baru semua akan terbuka habis."
Guna membangun kembali sekolah yang terbakar, gubernur berjanji akan meminta bantuan sejumlah perusahaan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam peninjauan itu, Gubernur juga didampingi Walikota Palangka Raya Riban Satia dan wakilnya Moffid Saptono Subagio, sejumlah pejabat Polda Kalteng dan juga Kepala Polres Palangka Raya AKBP Lili Warli.
Selain meminta agar kasus pembakaran sejumlah sekolah bisa terungkap, ia juga meminta pihak kepolisian mengungkap sejumlah kebakaran yang saat ini masih belum tuntas, seperti kebakaran di Kantor Gubernur Kalteng yang memusnahkan ruangan Biro Keuangan dan Biro Ekonomi, juga kebakaran yang terjadi di Kantor KPUD Kalteng saat Pilkada lalu.
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rusliansyah mendesak pihak kepolisian setempat segera mengusut tuntas penyebab kebakaran yang menimpa empat Sekolah Dasar Negeri (SDN) pada dua hari terakhir.
"Saya rasa terjadinya kebakaran ini tidak wajar dan ada kejanggalan karena selama dua hari terjadi kebakaran di empat SDN yang berbeda. Untuk itu kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini agar masyarakat tidak was-was dan hanyut dalam prasangka masing-masing," kata Rusli di Palangka Raya, Sabtu (22/7/2017), dilansir Antara.
Di antara kejanggalan tersebut, ada tiga yang menonjol. Pertama, kebakaran terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Kemudian jarak satu sekolah dan sekolah yang juga terjadi kebakaran tidak terlalu jauh. Selain itu, kebakaran juga terjadi pada waktu-waktu sekolah sepi yakni di siang dan dini hari.
"Untuk itu kami juga meminta pemerintah kota bekerjasama dengan pihak terkait lainnya untuk membentuk tim investigasi guna memastikan kebenaran penyebab kebakaran empat SDN selama dua hari ini.
Rusli juga meminta Dinas Pendidikan dan kepala sekolah SDN yang bersangkutan menyusun strategi agar aktivitas belajar mengajar tak terhambat musibah tersebut serta memastikan seluruh siswa dapat bersekolah.
"Kami juga meminta pemerintah kota segera menyusun langkah strategis agar sekolah yang terbakar ini dapat segera dibangun sehingga para siswa dapat kembali belajar seperti sedia kala," katanya.
Pria yang juga sebagai Ketua Umum KAHMI Kalteng ini juga meminta seluruh sekolah serta perkantoran dan pusat layanan publik meingkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.