Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya belum mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menganggap, sikap Novel yang kerap mengungkap fakta di media massa justru menghambat proses penyelidikan.
Advertisement
"Ya (menghambat)," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Minggu (30/7/2017).
Argo menilai informasi yang diberikan Novel di media massa hanya sebatas isu.
"Itu isu, itu info. Kalau isu perlu kita lidik," ujar dia.
Argo pun mengimbau Novel agar bersedia diperiksa penyidik kepolisian. Apalagi, Novel menyebutkan ada dugaan jenderal di kepolisian terlibat dalam kasus penyerangan dirinya.
"Kalau fakta hukum, ya berikan dong. Suratnya ada, saksinya siapa. Nanti saat kami periksa di-BAP, gitu. Karena kalau tidak seperti itu bisa merendahkan kepolisian," Argo menandaskan.
Novel Baswedan beberapa kali diwawancarai sejumlah media, kerap memberikan fakta terbaru tentang pelaku penyerangan.
Bahkan, Novel mengaku mendapatkan surat berisi informasi dari seseorang di kepolisian. Dalam kertas itu, tercantum nama dua penyidik lain di KPK yang menjadi target sasaran teror.
Kertas tersebut mencantumkan jelas alamat rumah, alamat rumah lama, jenis mobil, dan nomor kendaraan, serta rute pergi dan pulang kerja yang biasa dilewati.
Novel Baswedan juga beberapa kali mengungkap ada keterlibatan jenderal kepolisian dalam kasus penyerangan terhadap dirinya.
Saksikan video menarik berikut ini: