Liputan6.com, Manado - Teknologi komunikasi siber, meski banyak menuai manfaat positif bagi kehidupan masyarakat moderen, ternyata turut pula digunakan oleh sejumlah individu yang tidak bertanggung jawab. Dan salah satu pihak yang memanfaatkan teknologi itu untuk tindakan tidak terpuji adalah para teroris.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto menjelaskan bahwa media sosial dan teknologi komunikasi siber sering dimanfaatkan oleh jaringan teroris untuk menyebar-luaskan paham radikal - ekstrem mereka.
Terkait hal itu, dalam perhelatan Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) yang digelar di Manado, Sabtu 29 Juli 2017, Indonesia bersama 5 negara peserta pertemuan membahas spesifik polemik tersebut.
Pertemuan selama satu hari di Manado itu diikuti enam negara yakni Indonesia, Australia, Selandia Baru, Filipina, Brunai Darusalam dan Malaysia.
"Kita juga membahas kerjasama di bidang media sosial. Yang pertama adalah kita tukar-menukar pengalaman. Bagaimana kita menghadai media sosial. Atau katakan yang lebih tepatnya adalah bagaimana kita menghadapi tatkala teroris sudah menggunakan media sosial sebagai instrumen untuk perjuangan mereka,” jelas Menkopolhukam Wiranto saat menggelar jumpa pers di Manado, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca Juga
Advertisement
Wiranto menambahkan, pesatnya perkembangan teknologi siber di Indonesia memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun, di sisi lain, hal itu turut dimanfaatkan pula oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, seperti teroris.
"Digunakan teroris untuk melakukan brainwash, melakukan pelatihan, memberikan cara-cara berperang dan bertempur. Nah bagaimana kita mengatasi itu. Bagaimana kita bisa mencegah itu, dan melewati itu," papar Wiranto didampingi Jaksa Agung Australia George Brandis.
Sang purnawirawan TNI itu menambahkan, pertemuan tersebut turut membahas secara detail mengenai pengalaman sejumlah negara. Pengalaman itu disatukan dalam diskursus dan menghasilkan keputusan bersama.
“Bagaimana kita bisa hadapi masa kini, dan masa mendatang, melawan terorisme di media sosial,” tegas Wiranto.
Sedangkan Brandis menambahkan, dengan infrastruktur yang dimiliki Australia di bidang informasi teknologi, pihaknya siap membantu negara-negara di Asia Tenggara untuk berperang melawan penyebaran terorisme melalui media sosial.
“Untuk itu Australia ikut ambil bagian dalam pertemuan ini, bersama-sama dengan Indonesia sebagai tuan rumah,” papar Jaksa Agung Brandis.
Saksikan juga video berikut ini