Liputan6.com, Jakarta Wilayah Gorontalo Sulawesi akan mendapatkan tambahan listrik sebesar 2X50 Mega Watt (MW), dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 yang digarap PT Gorontalo Listrik Pedana (GLP).
Direktur Utama GLP Tries Nainggolan mengatakan, kepastian pembangunan PLTU Sulbagut-1 tersebut ditandai dengan penyelesaian pembiayaan (financial close) yang telah ditandatangani oleh pihak GLP dan PT PLN (Persero) pada 14 Juli 2017.
"Financial Close ini adalah stepping stone bagi GLP, setelah menandatangani PPA (Power Purchase Agrement) atau perjanjian jual beli listrik dengan PLN setahun sebelum financial close," kata Tries, di Jakarta, Senin (31/7/2017).
Direktur GLP Juli Oktarinan melanjutkan, investasi pembangunan pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu Mega Watt (MW) tersebut sebesar US$ 210 sampai US$ 220 juta. Dana tersebut berasal dari pinjaman Bank Mandiri.
Setelah mendapat persetujuan financial close, pembangunan pembangkit akan dimulai pada kuartal pertama 2018, ditargetkan selesai pada pertengahan 2020. Batubara yang dibutuhkan untuk menggerakkan turbin pembangkit tersebut mencapai 650 ribu ton per anum per tahun.
"Setelah financial close, kita mulai kuartal pertama 2018, kuartal pertama 2020 bisa uji coba, kuartal kedua bisa beroperasi," paparnya.
GLP merupakan perusahaan gabungan dari PT Toba Bara Sejahtera 60 persen, PT Toba Sejahtera 20 persen, dan Shanghai Electric Procurement and Construction Co. Ltd. dengan porsi 20 persen.
Simak video menarik berikut ini:
Advertisement