Liputan6.com, Jakarta - Di era digital, internet tak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan mengakses media sosial. Kini internet juga dimanfaatkan untuk menonton konten video, mulai dari acara televisi hingga film.
Survei Nielsen Cross-Platform 2017 mencatat akses konten TV dan film sebagian besar masih didominasi dari TV terestrial dan TV kabel (77%).
Namun, akses konten video dari platform digital juga cukup tinggi. Misalnya, YouTube dkk (51%), portal TV online (44%), penyedia tv internet langganan, seperti Netflix, Iflix, Hooq dkk (28%).
Menurut Direktur Eksekutif Nielsen Media, Hellen Katherina, infrastruktur berpengaruh penting terhadap kemampuan konsumen menonton secara online.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, akses internet lamban (27%) juga menjadi alasan utama konsumen tidak menonton online. Alasan ini juga yang membuat konsumen lebih menyukai penggunaan televisi tradisional (24%).
"Hal-hal di atas membantah anggapan yang beredar bahwa penonton TV tradisional sepenuhnya berpindah ke platform digital," ujar Hellen, seperti diungkap dalam keterangan rilisnya.
Selain masalah infrastruktur, survei Nielsen juga mengungkap adanya peningkatan akses internet oleh warganet di sejumlah tempat, mulai dari kendaraan umum (53%), kafe dan restoran (51%), serta tempat konser (24%).
"Akses internet di luar rumah bisa jadi disebabkan semakin banyak orang yang punya akses melalui telepon genggam, juga WiFi di area publik," tutur Hellen.
Sekadar diketahui, Nielsen Cross-Platform merupakan studi konsumen digital untuk area Asia Pasifik yang fokus pada pengguna internet dan perilaku pemakaian multi-media, khususnya akses konten digital.
Negara-negara Asia Pasifik yang terlibat dalam studi ini meliputi Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.
(Cas/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: