Liputan6.com, Palangka Raya - Rentetan kebakaran sekolah dalam sebulan, dengan tujuh di antaranya terjadi pada 10 hari terakhir, menjadi perhatian serius berbagai pihak di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Para kepala sekolah, guru, dan warga semakin aktif meningkatkan kewaspadaan dengan melaksanakan jaga malam di lingkungan sekolah.
"Keamanan sekolah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi termasuk para guru dan orang tua dan lingkungan," ucap Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, di Palangka Raya, Senin (31/7/2017), dilansir Antara.
Untuk itu, ucap dia, langkah yang paling tepat untuk menyikapi fenomena kebakaran sekolah yang menimpa tujuh SD dan satu SMK ialah bersama-sama menjaga dan meningkatkan keamanan lingkungannya, termasuk sekolah yang ada di sekitarnya.
Agus, salah satu orangtua siswa yang anaknya bersekolah di SD di Jalan Tinggang, Palangka Raya, mengaku juga telah mendapat surat edaran sekolah terkait partisipasi pelaksanaan jaga malam di sekolah.
"Surat itu telah disampaikan kepada kami para orangtua usai wali kota mengeluarkan surat edaran peningkatan kewaspadaan," katanya.
Pria bertubuh gempal ini menerangkan, jam jaga sekolah itu dimulai sejak pukul 19.00-04.00 WIB, di mana setiap kali jaga akan melibatkan 15-16 orangtua siswa.
"Saat jaga kita diminta uang iuran sukarela yang akan dimanfaatkan untuk konsumsi penjagaan. Menyikapi keadaan saat ini, saya rasa ini merupakan langkah yang paling tepat," ujar Agus.
Baca Juga
Advertisement
Ia pun berharap peran RT/RW serta masyarakat yang di sekitarnya ada sekolah, semakin aktif dalam meningkatkan pengawasan. Sebab, tidak semua orangtua siswa rumahnya dekat dengan sekolah.
Berdasarkan pantauan di sejumlah sekolah di Palangka Raya, terutama SD dan SMP, pada malam hari penjagaan ditingkatkan. Penjagaan melibatkan kepala sekolah, guru, warga, dan pihak keamanan.
Apalagi, sebelumnya Wakil Wali Kota Palangka Raya, beserta pihak Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah SD dan SMP menggelar rapat dadakan terkait antisipasi gangguan keamanan yang mengancam sekolah.
Pada Minggu malam, 30 Juli 2017 hingga Senin dini hari, 31 Juli 2017, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subaio pun berkeliling ke sejumlah sekolah untuk memantau pelaksanaan pengamanan di sekolah.
Pantauan ini juga dalam rangka memastikan camat dan lurah serta RT/RW dan pihak sekolah melaksanakan instruksi Wali Kota Palangka Raya tentang kewaspadaan terhadap lingkungan masing-masing, baik rumah, kantor, instansi, rumah ibadah, dan sekolah-sekolah.
Kebakaran sekolah di Palangka Raya selama periode Juli tersebut, yaitu pertama pada Selasa, 4 Juli 2017, di SDN 1 Palangka. Selanjutnya, kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat, 21 Juli 2017, pukul 13.00 WIB, disusul SD Negeri 4 Langkai di Jalan Ais Nasution, Jumat, 21 Juli 2017, pukul 15.00 WIB.
Kemudian di SD Negeri 1 Langkai, terjadi pada Sabtu, 22 Juli 2017, pukul 02.00 WIB dan SD Negeri 5 Langkai di Jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu, 22 Juli 2017, pukul 03.00 WIB.
Tiga kebakaran sekolah terakhir terjadi di SDN 8 Palangka Raya pada Sabtu, 29 Juli 2017, sekitar pukul 18.10 WIB. Selanjutnya pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB kebakaran kembali melanda SDN 1 Menteng yang mana pada kejadian ini sejumlah ruang sekolah SMK YPSEI Palangka Raya juga terdampak.