Kapolri Bentuk Tim Usut Keterlibatan Jenderal dalam Kasus Novel

Tim khusus bentukan Polri juga diisi oleh penyidik dari KPK, dan akan terbang ke Singapura menemui Novel.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 31 Jul 2017, 17:05 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya belum mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Novel menduga ada keterlibatan seorang jenderal polisi di balik kasus penyerangan terhadapnya.

Terkait hal itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku telah membentuk tim khusus untuk mengusut tudingan tersebut. Tim yang nantinya juga akan diisi oleh penyidik dari KPK itu akan terbang ke Singapura menemui Novel Baswedan.

"Sudah kami sampaikan, ini perlu ditindak lanjuti untuk mendengar langsung dari Novel. Kita sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura," ujar Tito Karnavian di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Tak hanya diikuti oleh penyidik KPK, rencananya tim khusus juga akan didampingi oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dan satu orang komisioner. Namun demikian, pihaknya hingga kini belum mendapat konfirmasi dari KPK untuk terlibat dalam tim tersebut.

"Pak Agus Rahardjo berkenan dampingi tim dari Polri bersama satu Komisioner. sehinggi yang didapat pun objektif. namun konfirmasi untuk mendampingi ke Singapura belum kami terima hingga saat ini," kata dia.

Novel Baswedan beberapa kali diwawancarai sejumlah media, kerap memberikan fakta terbaru tentang pelaku penyerangan.

Bahkan, Novel mengaku mendapatkan surat berisi informasi dari seseorang di kepolisian.Dalam kertas itu, tercantum nama dua penyidik lain di KPK yang menjadi target sasaran teror. Kertas tersebut mencantumkan jelas alamat rumah, alamat rumah lama, jenis mobil, dan nomor kendaraan, serta rute pergi dan pulang kerja yang biasa dilewati.

Novel Baswedan juga beberapa kali mengungkap ada keterlibatan jenderal kepolisian dalam kasus penyerangan terhadap dirinya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya