Liputan6.com, Jakarta - Modifikasi menjadi hal lumrah yang sudah dilakukan di era saat ini. Hanya saja, modifikasi diwajibkan mengetahui pedomannya agar tidak salah kaprah, sehingga tetap aman dan nyaman saat dikendarai.
Untuk yang doyan melakukan modifikasi mobil khususnya soal kecepatan, ada baiknya rombakan tidak hanya dilakukan pada jantung pacu, tetapi juga dilakukan pada sektor kaki-kaki khususnya ban.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut atas saran Performance Development Plan Segment Manager PT Michelin Indonesia Refil Hidayat. Menurutnya, ban dibuat mengikuti spesfikasi mobil. Alhasil, jika ada bagian mobil yang diubah, maka penggunaan ban harus ikut dirombak.
“Jadi meskipun mobil entry-level atau standar, kalau dibuat lebih ngebut dengan tambahan turbo, jadi tenaga dan torsi nambah, maka ban enggak akan kuat kalau disamain dengan standar,” ungkap Refil saat ditemui di Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut ia menyatakan, jika tenaga dan torsi mesin mobil meningkat namun ban tidak diganti, kemungkinan mobil akan sering mengalami spinning atau berputar ditempat.
“Jadi kita bikin ban itu kalau sudah masuk segmen sport, mau enggak mau harus improve grip-nya, improve control, improve wet braking dan dry braking, semuanya kita harus improve. Karena kita tahu bahwa mobilnya pasti membutuhkan hal itu,” tegas Refil.
Refil menyatakan, yang membedakan ban tipe sport dan ban biasa, akan terlihat dari level responsif dan grip.
Simak juga video menarik di bawah ini: