Liputan6.com, Gresik - Nama Meylani Mamangkey mungkin sudah tak asing terdengar bagi pecinta voli Indonesia. Wajahnya sudah sering muncul dalam kompetisi papan atas voli Indonesia seperti Proliga. Tapi bukan sebagai pemain, tugasnya adalah sebagai wasit.
Sekadar catatan, sosok yang akrab disapa Meylan ini adalah satu-satunya wasit perempuan yang memimpin pertandingan Proliga. Pengalaman pertamanya didapat pada musim 2015. Dia juga menjadi satu-satunya wasit perempuan Indonesia yang berlisensi Konfederasi Bola Voli Asia (AVC).
Baca Juga
Advertisement
Meylan sendiri memang sudah menjatuhkan pilihannya pada dunia olahraga sejak masih kuliah. Kebetulan ia adalah lulusan fakultas olahraga salah satu universitas di Minahasa, Sulawesi Utara. Saat masih kuliah, ia mendapatkan materi-materi terkait voli.
Selanjutnya, Meylan mengikuti penataran wasit voli yang digulir Dispora Sulut. Mereka meminta kepada universitas tempat Meylan bernaung untuk mengirim lima wasit dan lima pelatih. Sejak saat itu pula Meylan dipilih sebagai wasit.
"Saat saya ikut, saya dipilih untuk wasit. Saat masih kuliah saya sudah belajar isi scoring sheet. Kita sudah tahu. Saya ikut penataran seminggu, penatarnya itu dari PBVSI pusat. Dari sana, pusat memberitahu bahwa saya lanjut ke tingkat nasional," kata Meylan saat berbincang santai.
Dari sana, peluang Meylan untuk merintis karier sebagai wasit voli profesional kian terbuka. Kebetulan, Manado ditunjuk sebagai tuan rumah wilayah timur penataran wasit tingkat nasional. Meylan pun mengikutinya meski harus mencari uang Rp 2 juta untuk pendaftaran.
"Ternyata saya peringkat pertama dalam pelatihan itu. Lalu saya dipanggil pusat untuk menjadi kandidat mengikuti pelatihan internasional. Indonesia menjadi tuan rumah pada 2013. Nama saya dipilih pusat. Namun, karena jam terbang belum begitu banyak, saya akhirnya tidak ikut," ucapnya.
Harapan Meylan
Kesempatan bagi Meylan akhirnya datang sendiri pada pelatihan edisi 2014. Kebetulan, Thailand sedang menjadi tuan rumah pelatihan kandidat wasit voli internasional untuk mendapatkan lisensi tingkat AVC. PBVSI yang mendapat undangan kemudian memilih Meylan sebagai wakilnya.
Selain Thailand sebagai tuan rumah, ada 13 negara lain yang juga mengikuti pelatihan tersebut. Di sana, perempuan kelahiran 18 Mei 1987 itu mengikuti pelatihan selama 10 hari. Dan, ia juga mendapat kesempatan memimpin kejuaraan voli antaruniversitas di Thailand.
Kini, sudah begitu banyak pertandingan voli internasional yang dipimpin Meylan. Namun, baru kali ini ia diminta menjadi wasit laga internasional putra dan tingkat senior. Kesempatan itu didapat pada Kejuaraan Voli Asia 2017.
Ia mengakui, kiprahnya sebagai wasit voli perempuan sudah mengispirasi banyak orang, terlebih di Manado. Ke depannya, guru olahraga SMAN 9 Manado itu berharap akan banyak wasit-wasit voli perempuan yang muncul di Indonesia.
Advertisement