Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 200 mantan karyawan Seven Eleven atau Sevel mendatangi bekas gedung kantor pusat perusahaan itu. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi berbagai tuntutan.
Sejak di-PHK, belum seluruh hak karyawan dipenuhi. Terutama pesangon dan tunjangan hari raya (THR).
Advertisement
Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Selasa (1/8/2017), perwakilan manajemen sempat menemui demonstran, dan berjanji akan segera menyelesaikannya.
Namun massa tidak puas, karena menginginkan kejelasan proses pembayaran. Selanjutnya, mereka menuntut diadakan mediasi.
Manajemen Sevel secara mengejutkan memutuskan untuk menutup gerainya di seluruh Indonesia beberapa bulan lalu dengan alasan rugi akibat tingginya biaya operasional. Padahal, model bisnis Sevel sempat menjadi tren di kota-kota besar Indonesia.