Liputan6.com, Monrovia - Jelang pemilu pada Oktober mendatang, 20 kandidat presiden Liberia telah memulai kampanye mereka sejak Senin 31 Juli waktu setempat. Masuk di antara jajaran kandidat presiden adalah mantan panglima perang, bekas pesepakbola, pebisnis, hingga eks model.
Sementara itu, Ellen Johnson Sirleaf, presiden perempuan pertama Liberia yang saat ini menjabat memutuskan tidak lagi mencalonkan diri setelah berkuasa selama dua periode.
Seperti dikutip dari news24 pada Selasa (1/8/2017) hingga saat ini belum diketahui kandidat unggul yang akan memimpin negara Afrika Barat yang 'rapuh' tersebut. Sirleaf yang juga pemenang Nobel mencalonkan diri pada tahun 2005 setelah perang saudara berkepanjangan meninggalkan luka mendalam bagi Liberia.
Pilpres dan pemilu legislatif akan berlangsung pada 10 Oktober mendatang. Pemungutan suara kali ini akan mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya sejak akhir konflik pada tahun 2003, Liberia akan mengadakan pemilu tanpa pasukan penjaga perdamaian PBB.
Jelang dimulainya kampanye, PBB mendesak agar seluruh prosesnya berjalan lancar. Selain itu, lembaga dunia ini juga meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan upaya-upaya yang merusak kedamaian pemilu.
Komisi Pemilihan Umum (NEC) Liberia sudah melansir nama-nama kandidat capres/cawapres. Mayoritas dari mereka adalah nama-nama yang sudah tak asing.
Senator Prince Johnson, mantan pemberontak, dikabarkan mencalonkan diri sebagai presiden dari Gerakan Demokrasi dan Rekonstruksi (MDR).
Adapun mantan legenda klub sepakbola AC Milan sekaligus seorang senator, George Weah, akan maju dari Koalisi untuk Perubahan Demokratis (CDC) dengan Jewel Howard-Taylor sebagai cawapresnya.
Baca Juga
Advertisement
Kepada AFP, Weah yang gagal dalam pilpres 2005 mengatakan, "Sepenuhnya siap untuk mengisi kursi kepresidenan kali ini."
Dua pengusaha terkemuka, yakni eksekutif Coca-Cola Alexander Cumming dan konglomerat perusahaan telekomunikasi Benoni Urey dengan mengusung jargon "pro-lapangan kerja" dan "pro-pertumbuhan" juga masuk dalam kancah pilpres.
"Membuka lapangan kerja bagi rakyat Liberia adalah prioritas nomor satu," ujar Urey.
Satu-satunya kandidat presiden perempuan, MacDella Cooper, yang merupakan mantan model menjanjikan harapan dan reformasi bagi warga miskin.
Adapun Wakil Presiden Joseph Boakai yang juga masuk dalam bursa capres berharap catatan keamanan di bawah pemerintahannya dapat membuatnya meraih suara yang cukup demi menduduki posisi puncak. Di lain sisi, ada suara-suara yang menyebut Partai Persatuan gagal mewujudkan perbaikan ekonomi.
Bagaimanapun kekhawatiran akan pecahnya kekerasan masih menghinggapi benak banyak pihak mengingat pasukan keamanan Liberia yang kekurangan dana mengambil alih kontrol keamanan.
"Pemilu ini dan transisi berikutnya akan menandai sebuah tonggak penting di mana presiden berkuasa akan menyerahkan kekuasaan ke presiden terpilih. Kami mengingatkan partai politik tentang kewajiban mereka untuk melakukan kampanye damai sesuai dengan UU Pemilu dan standar internasional," ungkap Misi PBB di Liberia, Uni Afrika, dan Ecowas dalam sebuah pernyataannya.
Simak video menarik berikut: