Jokowi Bakal Resmikan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika

Pemerintah menganggap KEK sebagai infrastruktur industri.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Agu 2017, 14:00 WIB
Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (Ilustrasi: kek.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Dua kawasan ekonomi khusus (KEK) bakal diresmikan dalam waktu dekat. Dua KEK itu adalah KEK Mandalika dan KEK Palu.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam acara bertajuk KEK: Tinta Kemerdekaan dari Pinggiran di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (1/8/2017).

"Ada 2 KEK yang betul-betul sudah siap sebagai tambahan KEK yang sudah ada yaitu KEK Mandalika, mudah-mudahan akhir bulan ini bisa diresmikan. Dan mudah-mudahan Bapak Presiden ada waktu untuk meresmikannya, kemudian nanti Palu," dia menjelaskan.

Darmin mengatakan, pemerintah juga akan menyiapkan KEK lagi. KEK tersebut ialah KEK Bintan dan KEK Karimun.

"Yang di dalam proses penyusunan atau penerbitan peraturan pemerintahnya itu adalah Bintan dan Karimun. Bintan dan Karimun juga akan menjadi  KEK," ujar dia.

Bukan hanya itu, pihaknya juga tengah menyiapkan peraturan untuk penetapan Lhokseumawe sebagai KEK. "Kita juga sedang dalam proses untuk PP-nya KEK Lhokseumawe. Kalau Tanjung Apiapi di Palembang Sumatera Selatan itu mungkin masih ada beberapa hal yang menyangkut lahan," ujar dia.

Lebih lanjut, Darmin mengatakan, pemerintah mendorong KEK Merauke. Terlebih, KEK memiliki spesialisasi di bidang pangan seperti beras kualitas atas, jagung dan tebu. Meski memang, pada jalannya mengalami beberapa kendala.

"Walaupun konon katanya, saya bukan ahlinya tebu, itu Papua Merauke adalah daerah asal dari tanaman tebu katanya begitu, tapi tiba-tiba pas ditanam muncul hama, ada belatung besar-besar menembus tanamannya, tapi sedang diusahakan untuk membereskannya," ungkap dia.

Darmin mengatakan, pemerintah menganggap KEK sebagai infrastruktur industri. KEK sendiri merupakan kebijakan strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi.

"Karena pemerataan itu banyak ada antar wilayah, antar daerah, antar kelompok pendapatan, dan seterusnya," tukas dia.

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya