Liputan6.com, Jakarta - Setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan pertama, seorang sarjana fresh graduate biasanya kaget karena mendapatkan uang lebih banyak dari yang pernah dimiliki. Sehingga wajar kalau selama 1-2 bulan pertama, gaji dipakai untuk bersenang-senang. Namun kebiasaan ini tidak boleh berlarut-larut.
Katakanlah gaji pertama Anda adalah Rp 3,5 juta di usia 22 tahun. Dengan kenaikan 5 persen per tahun, dan pensiun di usia 55 tahun, maka akumulasi gaji dari awal bekerja sampai pensiun adalah lebih dari Rp3,3 miliar. Banyak juga bukan?
Baca Juga
Advertisement
Tapi kenapa para fresh graduate kesulitan punya tabungan? Alasannya mungkin karena tidak memiliki kemampuan finansial dasar seperti dikutip dari Cekaja.com:
1. Punya perencanaan
Untuk bisa mendayagunakan uang yang ada, Anda butuh rencana. Rencana di sini berarti membagi pengeluaran dalam berbagai pos. Pertama, cari tahu berapa banyak gaji untuk dialokasikan ke makanan, pakaian, transportasi, dan biaya lainnya.
Besarnya pendapatan turut menentukan seberapa banyak untuk pengeluaran yang tidak terlalu mendesak seperti hiburan. Kemudian langkah selanjutnya adalah mencatat setiap pengeluaran. Saat ini sudah banyak aplikasi untuk mencatat pengeluaran yang bisa diunduh secara gratis.
2. Punya tabungan
Kunci untuk membangun kekayaan adalah dengan menyisihkan tabungan dan investasi sejak dini. Pertama, sisihkan untuk tabungan dana darurat. Ini sangat penting supaya Anda tidak berutang saat ada hal mendesak terjadi.
Perencana keuangan menyarankan untuk punya dana darurat sebesar tiga sampai enam bulan penghasilan. Untuk satu tahun pertama bekerja, tabungan tiga bulan saja sudah cukup. Jenis tabungan kedua adalah tabungan rutin. Peruntukkannya untuk liburan, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.
Simak video menarik di bawah ini:
Selanjutnya
3. Investasikan untuk masa depan
Sedikit uang yang diinvestasikan setiap bulan akan terkumpul banyak jika diinvestasikan. Sebagai contoh, jika dalam sebulan rutin berinvestasi sebesar Rp 500 ribu, dengan imbal hasil 7 persen per tahun, maka di tahun ke-30 akan terkumpul Rp 613 juta. Semakin naiknya pendapatan, harus semakin besar pula alokasi investasi.
4. Mengontrol pengeluaran besar
Setelah mencatat pengeluaran, coba lihat pos mana yang paling banyak menyedot gaji Anda. Jika untuk makan saja menyedot 30 persen dari gaji, buat strategi untuk menghemat sehingga pengeluaran makan bulan depan hanya 20-25 persen dari gaji.
Misalnya dengan mengurangi makan di restoran, membawa bekal untuk makan siang, atau masak sendiri di rumah.
Advertisement
Selanjutnya
5. Hindari mencicil mobil
Harga mobil mengalami depresiasi cukup besar setiap tahunnya. Kalau belum memiliki uang untuk membelinya secara tunai, sebaiknya hindari mencicil. Apalagi kalau masih bisa berhemat dengan cara naik kendaraan umum atau online. Tapi kalau benar-benar butuh mobil (bukan untuk alasan gaya-gayaan), pertimbangkan mobil bekas yang kondisinya masih bagus.
6. Pilih bank terbaik
Kalau Anda akan lebih sering menggunakan ATM, pertimbangkan bank yang mesin ATM-nya mudah ditemui. Pilih bank yang memberikan kemudahan transfer, biaya bulanan ringan, atau biaya transfer murah untuk kenyamanan bertransaksi sehari-hari.