Liputan6.com, Jakarta - SEA Games 1979 menjadi salah satu multievent yang diingat pecinta sepak bola Indonesia. Berstatus tuan rumah, Timnas Indonesia berhasil merebut medali perak.
Skuat Garuda kala itu dihuni nama-nama mentereng seperti (Alm) Ronny Pattinasarany, Iswadi Idris, Risdianto, hingga Dede Sulaiman. Mereka memiliki penasehat teknik Wiel Coerver dari Belanda dengan duet pelatih Sartono Anwar dan Harry Tjong.
Baca Juga
Advertisement
Kepada Bola.com mantan penyerang timnas Dede Sulaiman bercerita soal persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 1979. Tim pelatih blusukan ke penjuru daerah di tanah air, untuk menemukan pesepakbola terbaik negeri ini.
"Untuk persiapan SEA Games, Wiel Coerver menangani timnas. Dia mengambil pemain-pemain terbaik di seluruh Indonesia, bukan hanya beberapa kota besar," kata Dede membuka pembicaraan.
Cara melatih Coerver juga masih diingat pria kelahiran 8 Mei 1956 tersebut. Dede dan kawan-kawan digembleng latihan intens yang berlangsung tiga kali dalam sehari.
"Wiel Coerver itu cara melatihnya adalah memberikan karakter pada pemainnya dan juga memberikan kepercayaan diri pada kami," kata bekas pemain Persija Jakarta tersebut.
Ketika dipanggil memperkuat Timnas Indonesia, Dede masih berusia 23 tahun. Gol satu-satunya yang dicetak Dede di SEA Games 1979 terjadi saat menghadapi Thailand di fase grup.
Indonesia harus menyerah 1-3 dari Thailand di matchday kedua penyisihan. Sempat memimpin selama di babak pertama, tiga gol balasan bersarang ke gawang Poerwono.
Dede menyambung, "saya masih remaja saat mencetak gol lawan Thailand di SEA Games."
Top scorer Galatama musim 1982/1983 tersebut pun berharap, prestasi Timnas Indonesia U-22 sekarang bisa lebih tinggi dari skuat Garuda di SEA Games 1979. Dia percaya pelatih timnas Luis Milla bisa membawa medali emas pertama Indonesia di cabor sepak bola.
"Harapan saya selaku mantan pemain timnas yang pernah ikut di SEA Games, mudah-mudahan timnas yang dilatih Milla, pelatih yang berkualitas, bisa juara," ucap Dede.