Temui Menkominfo, Bos Telegram Pavel Durov Disuguhi Sayur Genjer

Bos Telegram Pavel Durov bertandang ke Indonesia menemui Menkominfo Rudiantara. Dalam kunjungannya, Durov disuguhi sayur genjer dan gurame.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Agu 2017, 15:20 WIB
(ki-ka): Pavel Durov, founder dan CEO Telegram bertemu Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Selasa (1/8/2017). (Doc: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Telegram Pavel Durov akhirnya bertandang ke Indonesia. Durov pun langsung mengunjungi Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Dalam kunjungan yang membahas kelanjutan pemblokiran 11 DNS Telegram di Indonesia, Durov tampak mengenakan kaus warna hitam, sedangkan Menkominfo Rudiantara mengenakan kemeja putih.

Kunjungan Durov pun sempat dikicaukan oleh Menkominfo Rudiantara ke akun Twitternya @rudiantara_id, dua jam lalu atau sekitar pukul 12.00 siang ini.

Rudiantara mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan keduanya sedang makan siang dengan jamuan menu Indonesia. Apa saja?

"Makan siang dengan Pavel @durov CEO Telegram. Nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, udang sambal," tulis pria yang karib disapa Chief RA itu.

Dalam foto yang diunggah akun Menkominfo, Baik Durov maupun Menkominfo Rudiantara tampak tersenyum di depan kamera. Sejumlah menu makanan yang disajikan untuk Durov pun terlihat di meja makan tersebut.

Seperti diketahui, Kemenkominfo memblokir 11 DNS situs web Telegram karena dinilai banyak berisi konten yang menyangkut penyebaran radikalisme dan terorisme.

Sebelum pemblokiran, Kemkominfo telah mengirim permohonan kepada pihak Telegram untuk membersihkan konten-konten tersebut dari seluruh kanal yang difasilitasi oleh pihak Telegram.

Pemerintah telah mengirim e-mail sebanyak enam kali sejak 29 Maret 2016 sampai 11 Juli 2017 kepada Telegram. Semua e-mail tersebut telah terkirim dan diterima oleh Telegram, tapi belum mendapatkan tanggapan.

Keputusan untuk melakukan pemblokiran terhadap ribuan konten Telegram dilaksanakan setelah mempertimbangkan ketiadaan niat baik dari Telegram, sejak dikirimkan email keenam dari Selasa (11/7/2017) sampai Kamis (13/7/2017).

(Tin/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya