Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, integrasi antar moda transportasi di Ibu Kota sangat perlu. Salah satu caranya, berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Djarot mengatakan, ada beberapa hal yang dirumuskan dengan BPTJ. Pertama, terkait pengembangan sistem e-ticket atau tiket elektronik.
Advertisement
"Kita koordinasi dengan BPTJ Jabodetabek untuk merumuskan sistem. Misalnya sistem pembayaran dalam moda transportasi kawasan Jabodetabek, kita kembangkan e-ticket," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Salah satu sistem yang telah ada adalah Kartu Jakarta One. Kartu ini bisa dipakai untuk moda transportasi di Jakarta maupun fasilitas-fasilitas publik lain.
"Apakah ini bisa digunakan di dalam moda transportasi Jabodetabek yang meliputi commuterline, kemudian MRT nanti, LRT, dan BRT," ujar Djarot.
Hal kedua, kata Djarot, dengan menetapkan atau membangun integrasi sistem stasiun dan halte-halte yang menjadi kawasan paling sibuk di Ibu Kota.
"Dan kita membikin desain kira-kira halte atau stasiun ke depan seperti apa," ucap dia.
Terakhir, kata Djarot, adanya integrasi sistem transportasi dapat menginformasikan pergerakan masyarakat. Dengan begitu, pembuatan big data bisa dilakukan.
"Semua pergerakan ini masuk di dalam big data sehingga kita bisa mengetahui sistem pergerakan orang dari mana, mau ke mana, asal dari mana. Oleh karena itu, di dalam membikin big data sistem integrasi transportasi ini, saya minta masing-masing wilayah nanti bisa ketemu dengan kita. Supaya kita punya data yang tunggal, tidak sendiri-sendiri," dia memaparkan.
Menurut Djarot, pihaknya akan segera MoU (memorandum of understanding) dengan kawasan penyangga Jakarta dalam membangun sistem transportasi.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: