Liputan6.com, Gresik - Fakta terungkap setelah Timnas Indonesia kalah dari Korea Selatan pada laga perebutan tempat ketiga Kejuaraan Voli Asia 2017. Timnas ternyata bermain dalam kondisi tidak prima pada beberapa hari terakhir.
Pada duel perebutan peringkat ketiga Kejuaraan Voli Asia 2017 di GOR Tri Dharma, Gresik, Selasa (1/7/2017) itu, Indonesia dikalahkan Korsel 0-3. Perlawanan sengit tak mampu diberikan pada set pertama hingga takluk 16-25.
Baca Juga
Advertisement
Pada set kedua, tim Merah Putih mampu memberikan perlawanan, bahkan sempat unggul tiga poin. Sayang, mereka juga kalah 21-25 pada set kedua. Pada set ketiga, motivasi dan perlawanan Indonesia tak terlihat. Setelah sempat terpaut 12 poin, tuan rumah akhirnya menyerah 13-25.
Hasil itu membuat Indonesia hanya bisa menempati peringkat keempat. Usai laga, pelatih Samsul Jais tak bisa menghadiri sesi konferensi pers. Ia harus memeriksa kondisinya ke dokter di venue. Ternyata, Jais tengah demam.
"Sebenarnya juga banyak pemain yang sakit, ada yang demam, flu, batuk, tapi kami tak bisa minum obat karena antisipasi doping. Pelatih pun sedang demam dan sekarang diperiksa. Tak ada dokter yang disediakan dari KOI, KONI, atau Kemenpora untuk mengantisipasi itu," kata Andri Widyatmoko, asisten pelatih Indonesia.
Alhasil, sakit yang dirasakan beberapa pemain Indonesia dan pelatih Jais hanya bisa ditahan tanpa diobati. Mereka juga tak mau mengambil risiko menggunakan jasa dokter di hotel. Pasalnya, dokter di hotel belum tentu tahu soal dunia medis olahraga.
Indonesia dan peserta lainnya memang harus menjalani jadwal padat sepanjang Kejuaraan Voli Asia 2017. Mereka sudah bertanding sejak Senin (24/7/2017) dan terus bertanding hingga Selasa (1/8/2017). Pada kurun itu, timnas hanya mendapatkan jatah libur sehari.
"Penampilan memang menurun, bukan alasan soal kondisi tak bagus, 3-4 hari lalu pun waktu lawan Iran (delapan besar), ada beberapa pemain dalam kondisi tidak bagus. Sampai pelatih pun ikut ambruk juga. Puncaknya hari ini," keluh Andri.