Dubes RI Tawarkan Kapal Produksi Indonesia ke Senegal

Dubes RI untuk Senegal bertemu dengan Wali Kota Popenguine dan menawarkan produk kapal.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 02 Agu 2017, 05:30 WIB
Kapal perang angkut tersebut mampu mengangkut 500 personel sekali berlayar dan satu helikopter. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Dakar - Duta Besar RI untuk Senegal Mansyur Pangeran mengunjungi salah kota di bagian utara negara itu, Popenguine. Lawatan tersebut dihelat untuk menggali potensi kerja sama yang dapat digarap.

Dalam kesempatan tersebut, Mansyur bertemu dengan Wali Kota Popenguine, Mamadou Mansour Thiandoum.  

Kepada Mamadou, Mansyur menjelaskan beberapa potensi kerjasama terutama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan dan pariwisata.

Sektor yang punya potensi besar adalah di bidang perikanan khususnya capacity building on fishery bagi nelayan Popenguine dari ahli perikanan Indonesia.

Pertemuan tersebut turut dipakai Mamadou untuk menjelaskan bahwa Popenguine merencanakan pembangunan pelabuhan peti kemas terbesar di Senegal. Selain itu, pelabuhan tersebut direncanakan menjadi penghubung dengan Dakar.

Oleh karenanya, dirinya meminta investor Indonesia berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Menanggapi peluang tersebut, Dubes Mansyur langsung menawarkan kapal ferry buatan PT PAL. Ia yakin, kapal tersebut dapat berguna bagi Senegal demi memenuhi kebutuhan transportasi lautnya.

"Kami juga menawarkan partisipasi Indonesia kepada Pemerintah Senegal untuk pembangunan Pelabuhan Peti Kemas dan Pelabuhan Ferry hal ini bekerja sama dengan perusahaan nasional perkonstruksian PT Waskita Karya atau PT Wijaya Karya," ucap Mansyur dalam keterangan pers.

Popenguine dikenal luas secara internasional sebagai pusat ibadah agama Kristen di Senegal. Kota ini merupakan model tempat di mana toleransi kehidupan beragama dilaksanakan dengan baik di Senegal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya