Liputan6.com, Mekah - Seorang jamaah haji asal Indonesia berteriak-teriak histeris saat berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) daerah kerja Makah, di daerah Ajiziyah Junubiya, Kota Makah, Selasa (1/8/2017). Pria ini berusia 60-an tahun.
"Saya melihat Nabi (dan) Jibril di Kabah. Allahu Akbar," teriak pria itu.
Advertisement
Sementara putrinya sekira 28 tahun ikut histeris, panik melihat gelagat ayahnya. Teriakan bapak asal Jawa Tengah itu membuat suasana UGD KKHI langsung sibuk.
Bapak tersebut langsung ditangani petugas medis untuk ditenangkan dan diberi penanganan pertama bagi pasien gangguan kejiwaan. Bapak itu terus berteriak dan memanggil-manggil nama anaknya. "Malik, Yusuf, Syarif," sebut dia.
Tidak jauh dari pasien tersebut, ada seorang ibu berusia 50 tahun. Menangis karena suaminya tidak sadarkan diri. Ternyata setelah diperiksa oleh dokter UGD, bapak tersebut mengalami serangan jantung dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi setelah dilakukan tindakan defibrilator atau alat kejut jantung. Petugas pun dengan sigap mengantar jemaah ke ambulans.
"Abi, Abi," tangis ibu tersebut mengantarkan suami ke ambulans. Petugas dengan cekatan dan terstruktur menangani pasien jamaah haji.
Situasi di ruang UGD tersebut adalah simulasi yang merupakan gladi bersih penanganan jamaah haji 2017, untuk melatih penanganan jamaah haji bila ada yang sakit atau dalam kondisi darurat.
KKHI ini merupakan bangunan baru yang dipersiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menangani jamaah yang tersebar di 11 sektor daker Makah. Awalnya, KKHI tersebut adalah sebuah hotel. Namun direnovasi sesuai standar rumah sakit.
Simulasi tersebut disaksikan oleh Kepala Daerah Kerja Makkah Nasrullah Jasam, Ketua KKHI Daker Makkah dr M Yanuar Fajar sp.P, FISR, serta pejabat KKHI.
Peristiwa itu disaksikan oleh seluruh petugas kesehatan, agar bisa melihat langsung tugas petugas kesehatan dengan baik. Kasie Kesehatan Daker Makah Etik Retno Wiyati mengatakan, tujuan gladi bersih adalah mengetahui kesiapan sekaligus menyempurnakan evaluasi yang dilakukan secara internal.
"Meskipun ini simulasi, situasi emergensi ini harus kita resapi. Kita berdoa jangan ada jemaah haji sakit yang datang, kecuali silaturahmi," kata Etik Retno.
Saksikan video menarik di bawah ini: