Harap-Harap Cemas PKL di Trotoar Sudirman

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengumumkan adanya Bulan Tertib Trotoar pada Agustus ini.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Agu 2017, 08:36 WIB
PKL di Stasiun Sudirman, Jakarta (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang jalan menuju Stasiun Sudirman, Jakarta, biasanya banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar. Namun, setelah Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengumumkan adanya Bulan Tertib Trotoar pada Agustus ini, pedagang yang biasa berjualan di kawasan tersebut mulai mengemasi dagangannya dan pergi mencari lokasi baru.

Namun, masih ada yang tersisa. Mereka bersikukuh berjualan di trotoar Jalan Sudirman, meski Djarot dengan tegas melarang mereka berjualan di sekitar trotoar.

Ternyata, PKL sejatinya harap-harap cemas, sewaktu-waktu ada petugas Satpol PP yang menertibkan dagangan mereka.

Lina (43), pedagang yang sudah tiga tahun berjualan otak-otak di Jalan Sudirman, mengaku sudah tahu larangan berjualan di jalan trotoar. Namun, wanita asal Pasuruan itu tidak memiliki pilihan lain selain bertahan, meski dihantui rasa cemas.

"Sudah ada yang pernah kasih tahu sama saya kalau enggak boleh berjualan di sini. Tapi gimana, saya belum ketemu tempat baru buat jualan. Kalau jualan di sini ada peraturan baru kan saya juga jadi cemas mau jualan," kata saat Lina ditemui Liputan6.com di Jalan Sudirman Jakarta Selatan, Selasa 1 Agustus 2017.

PKL di Stasiun Sudirman, Jakarta (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Begitupun dengan Supriyadi (56), pedagang gorengan di dekat Stasiun Sudirman. Dia enggan pergi. Yadi, panggilan akrabnya, mengaku penghasilan selama berjualan di dekat Stasiun Sudirman ini lumayan besar.

"Saya jualan di sini berdua sama anak saya. Sebenarnya berat ya kalau meninggalkan tempat ini. Karena omzet selama berjualan di sini lumayan besar. Stasiun ini kan cukup padat ya. Kadang saya cemas juga, takut tiba-tiba datang Satpol PP," ujar dia.

Supriyadi dan pedagang lainnya berharap pemerintah membolehkan PKL untuk berjualan di trotoar. Namun, jika tidak diizinkan, mereka meminta agar pemerintah menyediakan tempat untuk mereka berjualan.

"Ya maunya kami di sini, ya jangan sampai diusir ya, tetap boleh jualan di sini. Tapi kalau itu sudah peraturan pemerintah, kami minta juga agar pemerintah memberikan kami tempat layak untuk berjualan. Supaya kami enggak diusik-usik lagi," tutur dia.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya